Dukung Digitalisasi Pendidikan, Dindik Lamongan - Smart Foundation Luncurkan Aplikasi "Jago Sinau"

Dukung Digitalisasi Pendidikan, Dindik Lamongan - Smart Foundation Luncurkan Aplikasi "Jago Sinau" Bupati Fadeli saat sambutan launching Aplikasi Jago Sinau didampingi Kapolres AKBP Harun, Ketua DPRD Lamongan Abdul Ghofur, dan Kadindik Adi Suwito.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Pendidikan Lamongan menggandeng Smart Foundation meluncurkan aplikasi "Jago Sinau" untuk mendukung program digitalisasi pendidikan di musim pandemi Covid-19.

Direktur Smart Foundation, Deddi Nordiawan menyebut bahwa program Jago Sinau yang dicetuskan oleh Dinas Pendidikan Lamongan tidak hanya menjadi solusi untuk pelaksanaan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), namun sekaligus menjadi sebuah terobosan untuk pemerataan pendidikan di Lamongan.

Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK

Menurut Deddi, hal itu dikarenakan para guru yang berpartisipasi untuk menyampaikan materi yang diunggah oleh aplikasi Jago Apa, sebuah aplikasi milik Smart Foundation yang mendukung program Jago Sinau, adalah para guru pilihan dan telah terverifikasi oleh Dinas Pendidikan Lamongan.

"Guru yang berpartisipasi ini sudah terverifikasi oleh dinas pendidikan, sudah dipilih guru yang bagus. misalnya guru matematika, guru matematika se-Lamongan ini banyak, tapi dipilih yang bagus," kata Deddi, saat pemaparan di Pendopo Lokatantra, Kamis (10/9)

Dengan demikian, tambah Deddi, seluruh siswa yang berada di wilayah Lamongan manapun memiliki kesempatan yang sama untuk diajar oleh guru yang telah terverifikasi Dinas Pendidikan, melalui aplikasi Jago Apa yang menjadi partner program Jago Sinau.

Baca Juga: Kepala DPMD Lamongan Sebut Keberadaan BUMDes Harus Libatkan Tokoh dan Masyarakat

"Nah nanti guru aslinya itu mengontrol dan menjelaskan tambahan kalau anaknya ada pertanyaan," tuturnya.

Agar dapat tercapai pemerataan pendidikan tersebut, kata Deddi, Smart Foundation akan menyebar relawan-relawan ke 27 kecamatan di Lamongan untuk mengedukasi para guru, orang tua, serta para siswa terkait program Jago Sinau dan penggunaan aplikasi Jago Apa.

“Ada 83 ribu siswa SD dan SMP di Lamongan. Saya pinginnya semua merasakan (Jago Sinau) ini,” ucapnya. Selain mendukung pemerataan pendidikan, aplikasi Jago Apa juga lebih hemat paket data internet jika dibandingkan belajar daring menggunakan aplikasi yang sifatnya video conference.

Baca Juga: Pimpin Apel Peringatan HSN 2024, Plh Bupati Lamongan Ajak Santri Warisi Nilai-Nilai Luhur

Hal itu disebabkan lantaran pembelajaran daring melalui video conference membutuhkan bandwidth download dan upload. "Misalnya kita pakai Zoom, kan saya harus men-download videonya guru dan pada saat bersamaan saya meng-upload video saya. Jadi pada saat bersamaan bandwidth download dan upload-nya harus tinggi. Nah kita mengatasi ini, dengan daringnya itu melalui aplikasi JagoApa, jadi dia nggak perlu upload, tapi hanya download untuk ketemu guru yang terverifikasi Dinas Pendidikan itu tadi. Jadi kebutuhan kuota internetnya itu jauh lebih ringan, karena hanya butuh data download, yang membuat berat itu karena uploadnya itu," ucap Deddi.

Sementara Bupati Lamongan, Fadeli mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan. Dia berharap inovasi tidak berhenti, namun terus berkelanjutan.

Bidang Pendidikan di Kabupaten Lamongan, menurut dia sudah luar biasa. Seperti sudah diterimanya lebih dari 500 siswa Lamongan di PTN melalui jalur undangan.

Baca Juga: 80 KK di Lamongan Terima Bantuan Program RTLH

“Jangan berhenti di sini, harus muncul inovasi-inovasi selanjutnya yang mempermudah akses pendidikan di Kabupaten Lamongan, seperti aplikasi Jago Sinau ini. Semoga menjadi motivasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan Lamongan,” pesan Bupati Fadeli. (qom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO