GRESIK, BANGSAONLINE.com - Tensi politik di Kabupaten Gresik menjelang penetapan 2 paslon bupati dan wakil bupati Gresik 2020, Moh. Qosim-Asluchul Alif (QA) dan Fandi Akmad Yani-Aminatun Habibah (Niat) pada 23 September, makin menghangat.
Sebab, media sosial (medsos) saat ini tak sekadar sebagai media untuk memperkenalkan paslon, mendukung, dan memobilisasi massa dukungan. Namun, juga dimanfaatkan untuk saling menghujat, dan saling mengejek kubu lawan.
Baca Juga: Usung Gus Yani-Bu Min Lagi di Pilkada Gresik 2024, PDIP Jajaki Koalisi dengan PPP dan Demokrat
Padahal, Niat dan QA dalam berbagai kesempatan selalu mengajak para pendukungnya agar santun dan berakhlakul karimah dalam menggalang dukungan massa.
"Jangan memfitnah dan menebar hoax," pesan Fandi Akhmad Yani kepada para pendukungnya dalam beberapa kali dalam pertemuan.
Gus Yani, begitu sapaan akrabnya, juga optimis bisa memenangani Pilbup Gresik 2020 dengan raihan 70 persen suara.
Baca Juga: Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus
(POLLING PILKADA GRESIK: Ayo Vote Cabup-Cawabup Pilihanmu)
Senada dikatakan bacawabup Asluchul Alif. Ia dalam beberapa kesempatan meminta pendukungnya agar berakhlakul karimah dalam mengajak masyarakat mendukung dan memilih pasangan QA. "Jangan tebarkan kebencian. Berperilaku yang santun dalam ikhtiar memenangkan pasangan QA," pesan Alif kepada para pendukung.
Di sisi lain, ia juga optimis dan yakin kalau pasangan QA yang akan memenangi Pilbup Gresik 2020 dengan raihan 70 persen suara. Menurut Alif, dukungan masyarakat kepada paslon QA merata di setiap kecamatan dari 18 kecamatan se-Kabupaten Gresik. (hud/rev)
Baca Juga: Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News