Harga Terjun Bebas Hingga Hanya Rp 200 per Kilo, Petani Kubis di Probolinggo Merugi

Harga Terjun Bebas Hingga Hanya Rp 200 per Kilo, Petani Kubis di Probolinggo Merugi Salah satu petani sedang mengamati tanaman kubisnya.

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Nasib petani di kawasan Tengger-Bromo, Kabupaten Probolinggo memprihatinkan. Pasalnya sejak beberapa bulan ini, harga tanaman kubis “terjun bebas” hingga Rp 200 per kilo. Hal ini diakui salah seorang petani asal Desa Ngadisari, Sunarip (35).

“Harga sayur kubis sekarang tidak karuan. Masak harganya cuma Rp 200 per kilo,” tandasnya kepada wartawan, Selasa (15/9).

Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan Petani, BPN Kabupaten Probolinggo Gelar Pelatihan

Melihat kondisi itu, dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. “Ya mau bagaimana lagi, kita pasrah saja,” katanya.

Dia menceritakan, bahwa dengan harga itu, petani merugi sangat banyak. Sebab, biaya tanam dengan luas 1 hektare lahan sebesar Rp 10 juta. Rincian biaya itu mulai dari pembelian bibit, ongkos tanam, dan biaya obat-obatan.

“Dengan luas lahan itu, kita menghasilkan panen sebanyak 20 ton kubis. Jika harganya cuma Rp 200 per kilo, petani hanya mendapatkan Rp 4 juta. Sehingga petani rugi Rp 6 juta,” katanya.

Baca Juga: Sekdakot Probolinggo Apresiasi Pengembangan Sektor Pertanian di Lingkungan Pondok Pesantren

Menurut Sunarip, sebelum harganya turun, harga kubis sebesar Rp 1.000 sampai Rp 2.000 per kilo. Dengan harga itu, petani masih bernapas lega. “Sekarang nasib petani pusing. Jangankan dapat untung, balik modal saja sudah bersyukur,” katanya.

Hal senada juga diakui petani lainnya, Misnaji. Dia mengaku hanya bisa pasrah. Dengan kondisi turunnya harga kubis itu, dia berharap agar pemerintah turun tangan. “Kita hanya bisa berharap harga kubis kembali normal lagi,” pungkasnya. (prb1/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO