PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pemkab Pasuruan memastikan tidak akan menaikkan target investasi pada tahun 2020. Hal ini seiring dengan adanya pandemik Covid-19 yang belum bisa diatasi pemerintah. Bahkan kasusnya cenderung meningkat secara global. Hal ini menyebabkan investor belum berani menanamkan modal mereka ke Kebupaten Pasuruan.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kabupaten Pasuruan, Eddy Supriyanto saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com mengakui pandemik Covid-19 berdampak langsung pada lesunya sektor perkonomian nasional. Menurutnya, para pemilik modal masih menunggu momentum yang pas untuk menamankan modal mereka.
Baca Juga: Keluhkan Perizinan, Sejumlah Perusahaan Wadul ke Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan
Mantan Camat Tutur ini mengungkapkan data di DPMPT, per bulan Juni realisasi investasi baru tercapai Rp 6,531 triliun dari total target Rp 9,6 triliun. Investasi tersebut merupakan PMDN (penanaman modal dalam negeri), meliputi 7 perusahaan yang mendirikan usahanya di Kabupaten Pasuruan dengan nilai total investasi Rp 3,429 triliun. Serta 1 PMA (penanaman modal asing) dengan nilai investasi Rp 3,102 triliun.
"Untuk 7 perusahaan baru mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.239 orang, sedangkan PMA sebanyak 39 tenaga kerja," jelasnya.
Meski realisasi target investasi pada tahun 2020 baru tercapai 68 persen, namun Eddy opitimis pada akhir tahun nanti target yang dicanangkan akan terpenuhi. Sebab, untuk triwulan ke III dan triwulan IV, jumlah investasi baik PMDN, PMA, maupun PMDN Mikro masih belum masuk.
Baca Juga: Hari Jadi ke-79 Provinsi Jatim, Pemkab Anugerahi Penghargaan 20 Elemen Masyarakat Berprestasi
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Andri Wahyudi, meminta Pemkab Pasuruan untuk terus berinovasi demi menggeliatkan investasi berbasis masyarakat. Ia mencontohkan tempat wisata alam di beberapa kecamatan yang mulai ramai dikunjungi wisatawan, baik dari Pasuruan maupun luar Pasuruan.
"Wisata alam itu bisa diperbanyak, karena saat ini lagi bomming di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Karena wisata ini dianggap lebih aman, murah, alami, dan yang paling penting lagi lebih minim risiko penularan Corona. Potensi seperti itu yang memang perlu dukungan pemerintah, karena imbasnya perekonomian masyarakat bisa terangkat. Pemkab harus berperan aktif melakukan promosi ke luar Pasuruan," jelasnya. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News