BOJONEGORO (BangsaOnline) - Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi (Migas) di Bojonegoro tidak kekal selamanya, melainkan hanya beroperasi sementara. Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro telah merencanakan dana dari sektor minyak tersebut tidak sepenuhnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur saat ini. Namun, juga untuk jangka panjang.
Pemkab merencanakan dana dari sektor minyak ini akan menjadi dana abadi. Sehingga, ketika minyak nanti habis masyarakat masih memiliki dana dari sektor migas. Untuk mengelola dana abadi ini, Pemkab masih melakukan pembahasan terkait pengelolaanya.
Baca Juga: Disnakkan Bojonegoro Pantau Kesehatan Hewan Kurban
Sekda Bojonegoro Soehadi Moelyono mengatakan, bahwa perencanaan pengelolaan keuangan dari sektor migas harus tepat. Dicontohkan, perencanaan keuangan asumsi harga minyak adalah 105 barel per hari.
"Kini ketika harga minyak turun menjadi 40-45 dolar per hari, 60 persen dari alokasi anggaran akan mengalami sedikit kendala," kata Soehadi, kemarin (26/1).
Namun, lanjut dia, apabila harga minyak ini masih turun hingga bulan Februari mendatang maka pemerintah kabupaten akan melakukan P-APBD resceduling rencana-rencana kegiatan pembangunan yang dibiayai dari sektor minyak.
Baca Juga: Pj Bupati Bojonegoro Serahkan SK Perpanjangan Jabatan Kades
Sehingga dengan adanya dana abadi, harus direncanakan dengan tepat dan benar-benar prioritas. Terkait dengan produksi migas dengan pemanfaatan lahan begitu luas yakni 600 hektar membawa konsekuensi berkurangnya lahan pertanian, sektor pertanian dan peternakan dan produksi pertanian maupun pertanian juga mengalami penurunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News