Inovasi Dipertabun, Ciptakan Pembasmi Hama Tikus dari Sekam

Inovasi Dipertabun, Ciptakan Pembasmi Hama Tikus dari Sekam Seorang petani saat akan mempraktikkan cara membuat cairan sekam untuk membasmi hama tikus. (foto: Kominfo)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Merabaknya populasi tikus di wilayah Kabupaten Kediri saat musim panas seperti saat ini, membuat Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dipertabun) Kabupaten Kediri berinovasi membuat racun tikus ramah lingkungan.

Sahat Tua Pandjaitan, Kasi Perlindungan Tanaman dan Pengamanan Pangan Dipertabun, mengatakan, inovasi baru ini dibuat dari limbah sekam padi yang tidak terpakai.

"Penggunaannya dengan cara merendam sekam beberapa hari, lalu diambil airnya untuk dimasukkan ke dalam liang tikus dan di sekitar tanaman," kata Sahat, Jumat (25/9).

Berdasarkan hasil dari uji laboratorium, lanjut Sahat, air rendaman sekam tersebut mengandung unsur hara makro sekunder dengan kadar seperti Kandungan Ca (Calsium) 16,16 mg/L, Mg (Magnesium) 0,29 mg/L, dan Sulfur (Belerang) 884,76 mg/kg. Selain mengandung unsur hara Mikro yaitu Ferro (Besi) 10,39 mg/L, dan Mn (Mangan) 89,69 mg/L dan tingkat kemasaman (Ph) 3,76.

Sahat juga mengatakan, dengan penggunaan dan pengaplikasian air sekam tersebut, petani dapat kembali panen dan produksi jagung kembali nomal pada 2 musim tanam ini serta mengurangi penggunaan pupuk kimia.

"Kami juga sudah bekerja sama dengan Universitas Jember, pada bulan September 2020 dilakukan pengambilan sampel tanah untuk uji kandungan C-Organik hasil aplikasi asap cair sekam dan rendaman sabut kelapa. Hasilnya juga bagus," ujarnya.

Menurut Sahat, keberhasilan inovasi ini sudah diperlihatkan di wilayah Kecamatan Gurah pada lahan kering. Kemudian, Dipertabun bekerja sama dengan PPL dan POPT Kecamatan Semen pada bulan September 2020 melakukan gerakan pengendalian hama tikus menggunakan asap cair sekam, disertai dengan pemasangan umpan beracun Petrocum 0,005 BB.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO