MTs Ar-Rasyid Sumenep Gelar Pemilihan Ketua OSIS 2020/2021

MTs Ar-Rasyid Sumenep Gelar Pemilihan Ketua OSIS 2020/2021 Pemilihan Ketua OSIS Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ar-Rasyid, Desa Duko, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep.

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ar-Rasyid, Desa Duko, Kecamatan Rubaru menggelar Pemlilihan Ketua OSIS Tahun Pelajaran 2020/2021, bertempat di Yayasan Ar-Rasyid, Senin (28/09/20).

Hadir pada acara tersebut, Ketua Yayasan Ar-Rasyid K. Arifin, sesepuh yayasan KH. Fathorrahman, Kepala MTs Ar-Rasyid Hariri, dan Wakil Ketua Kurikulum Abd. Ghafar.

Baca Juga: Guru SMA 2 Arjasa Sumenep Diduga 2 Tahun Jarang Ngantor, Kacabdindik Sumenep Diminta Beri Teguran

"Diharapkan untuk kepengurusan OSIS yang baru dapat bekerja dan melaksanakan kegiatan yang berkualitas," terang Wakil Ketua Kurikulum, Abd. Ghafar.

Pemilihan OSIS MTs Ar-Rasyid ini mengundang Direktur Shulhan Society School, Shulhan, M.Pd untuk menjadi narasumber dalam acara tersebut.

Dalam paparannya, Shulhan menyampaikan tentang pentingnya menjadi aktivis organisasi yang berkualitas. Namun organisasi yang diikuti juga harus berkualitas dalam sisi kegiatan dan volume kegiatan yang dilaksanakan.

Baca Juga: Dispendik Sumenep Komitmen Wujudkan Sekolah Inklusif

"Kualitas pemimpin itu bisa diperhatikan dari sisi mutu dan jumlah kegiatan. Karena kegiatan yang baik itu memiliki dampak positif pada perilaku dan wawasan anggotanya," terangnya.

Shulhan menambahkan bahwa penerus kepemimpinan itu bisa menjadi lebih baik atau bahkan menjadi tidak baik dari sebelumnya.

"Tugas pengurus selanjutnya adalah menjadi pemimpin yang berkategori khalafun. Khalafun adalah pemimpin penerus yang baik atau bahkan lebih baik dan jangan sampai menjadi pemimpin yang lebih buruk," jelasnya.

Baca Juga: Upaya Ciptakan Generasi Emas Indonesia, BNNK Sumenep Edukasi Anak-Anak dari Bahaya Narkoba

Ditekankan akan pentingnya menjadi pegiat organisasi yang visioner (organisatoris-visioner) bukan malah menjadi pegiat organisasi yang bermodus (organisatoris bermodus). Dan aktivis yang visioner dilandasi ilmu pengetahuan yang kuat dan pandangan ke depan.

“Sedangkan akitivis bermodus menjadikan organisasi sebagai sarang untuk menghindari kegiatan pembelajaran.

Pemilihan ketua OSIS dilakukan dengan sistem demokrasi yang diikuti dua kandidat yakni Febri dan Farhan. Keduanya merupakan siswa kelas VIII. (aln/ian)

Baca Juga: Ditanya Anggaran Rp100 Juta untuk Revitalisasi Lapangan MAN Sumenep, ini Jawaban Kepala Kemenag

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO