
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Suara milenial cukup signifikan dalam Pilwali Surabaya 2020. Karena itu, generasi milenial menjadi ceruk suara yang diperebutkan oleh para kontestan.
Generasi milenial pun sadar akan potensi mereka. Mereka pun tak ingin sekadar menjadi obyek dalam suksesi kepemimpinan di Kota Surabaya.
Karena itu, dua tokoh milenial Surabaya, Sukma Sahadewa dan Aryo Seno Bagaskoro menggelar diskusi untuk membicarakan Surabaya ke depan. Diskusi itu berlangsung di Coworking Space Omah Jaman Now, Senin (28/9/2020) malam.
Menariknya, diskusi tersebut menggunakan media live Instagram sebagai sarana untuk menghindari pengumpulan massa.
Dalam diskusi selama satu jam yang dimoderatori oleh Albert Kurniawan tersebut, topik utama yang disoal adalah mengenai partisipasi anak muda dalam Pilkada Surabaya 2020.
Dalam pemaparannya, Sukma menyampaikan bahwa pemuda harus mengambil peran dalam pengambilan kebijakan strategis, karena pemudalah yang mempunyai komitmen kuat dalam menentukan cita-cita program.
Praktisi kesehatan yang juga bagian dari Relawan Gus Eri Cahyadi (RGEr) tersebut mengajak para pemuda untuk berpartisipasi dengan memilih pemimpin yang mempunyai karakterisik dan berpengalaman dalam melayani dan menjadikan Kota Surabaya ramah pemuda.
"Memilih yang sudah pasti, teruji, dan berpengalaman merupakan hal yang wajib untuk kita dukung agar program yang baik bisa diteruskan oleh penerima estafet kepemimpinan yang ada sekarang. Dalam momentum ini, Mas Eri Cahyadi adalah sosok yang dapat meneruskan program kebaikan yang sudah dibangun oleh Bu Risma," ujar pria yang akrab disapa Dokter Sukma itu.
Dalam penutupnya, Dokter Sukma menegaskan komitmen anak-anak muda untuk terlibat aktif dalam Pilkada Surabaya dengan mengutamakan protokol kesehatan.
"Kami menggunakan teknologi media sosial untuk menjangkau teman-teman muda dengan lebih mudah. Ini juga cara kami untuk terlibat secara aktif dalam momentum pilkada dengan tetap menjaga protokol kesehatan," pungkas aktivis muda NU itu.
Sementara itu, Seno Bagaskoro mengajak para pemuda di Surabaya untuk mengawal dan memilih calon pemimpin yang mampu hadir untuk anak-anak muda.
"Selama ini, Mas Eri Cahyadi ikut serta memikirkan dan mengawal grand design pembangunan pendidikan berkelanjutan yang dicita-citakan oleh Bu Risma. Komitmen itu akan diteruskan, juga ditambahi oleh Mas Eri dan Cak Armuji dengan memperluas cakupan bantuan pendidikan dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga kuliah. Cerita kebaikan ini bukan sekadar janji," kata pendiri Aliansi Pelajar Surabaya tersebut.
Seno mengungkapkan, Mas Eri memberi ruang lebar bagi anak muda untuk berkembang dan turut serta terlibat dalam pembangunan kota sebagai subjek aktif.
"Semangat itu membangkitkan inspirasi bahwa pilkada adalah momentum karya ceria yang solutif untuk orang banyak, bukan sekadar hajatan kekuasaan," pungkas Ketua DPC Taruna Merah Putih Surabaya tersebut. (mdr/zar)