Berhasil, Jatim Jadi Provinsi Tingkat Penularan Covid-19 Terendah se-Indonesia

Berhasil, Jatim Jadi Provinsi Tingkat Penularan Covid-19 Terendah se-Indonesia foto: ist/ bangsaonline.com

Kombinasi Operasi Yustisi, dengan testing massif dan treatment yang optimal ini dirasakan menjadi format yang cukup efektif menekan kasus COVID-19 di Jawa Timur. Berdasarkan kurva tren tambahan kasus harian yang dirilis Kemenkes RI, di saat kurva DKI, Jawa Tengah, dan Jawa Barat cenderung naik, Jawa Timur cenderung melandai.

Selain itu, berdasarkan situs thebonza.com yang menganalisis data dari Satuan Gugus Tugas COVID-19 Indonesia, Rate of Transmission (Tingkat Penularan) di Jawa Timur sudah di bawah 1 selama 9 hari, dan per hari ini menjadi terendah se-Indonesia, yakni 0,8. Apabila ini bisa dipertahankan sampai 14 hari, maka penyebaran COVID-19 di Jawa Timur menjadi relatif terkendali.

Lebih lanjut disampaikan , Operasi Yustisi di Jatim sampai hari ini telah dilakukan di 40.745 titik, dengan total yang terjaring sebanyak 592.634 orang dengan rincian jumlah teguran sebanyak 484.044 teguran, hukuman sosial kepada 87.862 orang, denda administratif kepada 20.728 orang, penyitaan KTP sebanyak 10.249 buah, percobaan kurungan kepada 1 orang dan penutupan tempat usaha kepada 36 lokasi. Tim COVID-19 Hunter juga menyisir pasien OTG dan melakukan penjemputan bagi mereka yang isolasi mandiri yang rumahnya belum memenuhi syarat.

Ditambahkan, untuk mengawal operasi yustisi ini, testing di Jawa Timur juga dilakukan secara lebih masif. Berdasarkan laporan mingguan dari Kemenkes per 24 September 2020, Jawa Timur menduduki provinsi dengan jumlah PCR tertinggi no 2 setelah Jakarta. Sampai hari ini sudah lebih dari satu juta tes telah dilakukan untuk warga Jatim, dengan rincian rapid test sebanyak 943.088 dan PCR sebanyak 329.045 sampel.

Di mana sebagian besar test tersebut, khususnya untuk tracing, dilakukan secara masif dan gratis bagi warga Jawa Timur. Positivity rate Jawa Timur yang sebelumnya pernah mencapai 31% di Bulan Juli, kini sudah menjadi 12%.

Selain itu, optimalisasi perawatan COVID-19 di Rumah Sakit juga terus diupayakan oleh Pemprov Jatim. Berdasarkan laporan dari Kemenkes per 24 September 2020, Jawa Timur menduduki provinsi dengan jumlah bed isolasi tertinggi di Indonesia dengan total bed ICU dan isolasi sebanyak 7.591 dengan keterisian hanya 2.918 bed. Selain itu, BOR Jawa Timur saat ini adalah 38% yang artinya kapasitas bed masih aman, jauh dibawah standar WHO yang 60%.

"Dengan pencapaian yang baik ini, saya terus berharap Jatim bisa terus patuh kepada protokol kesehatan. Terus lakukan testing, tracing dan isolasi sesuai dengan target WHO sehingga kasus COVID-19 tidak makin menyebar dan kasus aktif baru akan konsisten turun. Terima kasih sekali lagi pada tenaga kesehatan, TNI-POLRI, serta para relawan dan masyarakat yang terus ikut melawan di Jatim," pungkas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO