BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Aksi demo menolak Omnibus Law di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) berlangsung kondusif. Meski aksi tersebut sempat diwarnai pelemparan batu dan botol minuman ke arah petugas.
Aksi demo yang digelar sejak pagi ini menuntut penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR RI. Langkah DPR RI mengesahkan Omnibus Law yang diusulkan pemerintah pusat dianggap telah mencederai nasib para buruh.
Baca Juga: Mahasiswa UTM Ajak Masyarakat Siaga Meski RUU Pilkada Dibatalkan: DPR RI dan Jokowi Bisa Bermanuver
Ribuan massa yang terdiri dari gabungan mahasiswa dari beberapa universitas, pelajar, dan elemen masyarakat di Banyuwangi turut mendukung buruh dan terjun ke lapangan untuk menyampaikan orasi.
Peserta aksi mulai bergerak meninggalkan lokasi demo sekitar pukul 13.00 WIB,. Mereka berangsur pulang setelah tuntutan pendemo untuk menolak Omnibus Law ditandatangani oleh pimpinan DPRD Banyuwangi.
"Tadi kita menandatangani aspirasi dari tuntutan saudara-saudara kita, untuk diteruskan ke pemerintah pusat. Salah satunya menolak Omnibus Law," kata Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara kepada wartawan usai menemui dan berdialog dengan ribuan peserta demonstran.
Baca Juga: May Day, Ribuan Buruh Asal Sidoarjo Bergerak ke Surabaya, Ini Tuntutannya
"Silakan saja menyampaikan aspirasi karena memang dilindungi undang-undang. Akan tetapi harus dilaksanakan dengan tertib," pungkasnya.
Sementara itu, seorang peserta demonstrasi terpaksa diamankan aparat penegak hukum, usai melakukan aksi pelemparan batu.
"Ada tadi yang diamankan karena melempar batu, dan itu tidak boleh. Karena dapat menyebabkan luka terhadap petugas pengamanan," kata Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin SIK usai memantau proses jalannya aksi demonstrasi.
Baca Juga: Tak Terima Rumahnya Jadi Tempat Parkir, Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya saat Tahlilan
Dia pun menyayangkan aksi tak terpuji yang dilakukan seorang demonstran yang belum diketahui identitasnya tersebut. Kini, yang bersangkutan masih diproses lebih lanjut. "Saat ini masih diproses," ungkapnya.
Kapolresta menambahkan, Polresta Banyuwangi mengerahkan ribuan personel gabungan untuk mengamankan jalannya aksi demonstrasi tolak Omnibus Law tersebut. Baik dari Brimob Polda Jatim dan TNI, termasuk Polwan berhijab putih yang memandu para demonstran melatunkan Asmaul Husna agar aksi berjalan lebih kondusif.
"Sekitar 1.150 personil anggota kita kerahkan, untuk mengamankan jalannya aksi demonstrasi tersebut," pungkasnya.
Baca Juga: May Day Situbondo, Ini 5 Tuntutan Buruh yang Anggap Pemkab Tak Efektif
Pantauan di lokasi, meski diwarnai aksi pelemparan batu dan botol minuman terhadap petugas, namun jalanya aksi yang diikuti ribuan demonstran tersebut berlangsung kondusif. (guh/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News