KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Meski Pilkada Serentak 2020 sudah masuk masa kampanye, namun masih saja ada beberapa pihak yang mempersoalkan calon tunggal di Pilbup Kediri 2020 ini. Bahkan mereka yang menolak calon tunggal itu, saat ini mendengungkan ajakan memenangkan bumbung kosong alias kotak kosong. Bahkan di beberapa tempat, sudah diagendakan akan digelar deklarasi menangkan bumbung kosong.
Menanggapi masalah calon tunggal dan fenomena bumbung kosong ini, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri, Murdi Hantoro menjelaskan bahwa calon tunggal adalah bagian dari demokrasi, karena calon tunggal tidak bisa muncul dadakan dan juga bukan kemauan partai, termasuk PDI Perjuangan.
Baca Juga: Sekretaris PAC PDIP Kebomas Incar Stadion Gejos untuk Deklarasi Bumbung Kosong
Kata Murdi, calon tunggal muncul melalui proses panjang sesuai aturan yang ada. Sebelum muncul calon tunggal, terlebih dulu KPU Kabupaten Kediri membuka pendaftaran calon dari jalur independen. Namun sampai batas akhir, calon independen tidak ada yang daftar dengan berbagai sebab.
"Tahapan berikutnya adalah pendaftaran pasangan calon dari partai dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan dan sampai batas akhir pendaftaran, ternyata hanya 1 pasangan calon yang mendaftar. Sampai pendaftaran diperpanjang, namun tetap saja hanya ada 1 pasangan calon, sehingga muncullah calon tunggal," kata Murdi Hantoro, Kamis (15/10).
"Dengan demikian, masyarakat dihadapkan dengan 2 pilihan, yaitu memilih pasangan calon yang ada yaitu Mas Dhito - Mbak Dewi, atau memilih kotak kosong, masyarakat menyebutnya dengan istilah bumbung kosong," jelasnya.
Baca Juga: Tren Paslon Tunggal di Pilkada Meningkat, Pengamat Politik UPN: Tidak Sehat Bagi Demokrasi
(POLLING PILKADA KEDIRI: Ayo Tentukan Cabup-Cawabup Pilihanmu)
Menurut Murdi, proses tahapan Pilbup Kediri 2020 hingga munculnya calon tunggal sudah sangat demokratis. Adanya kotak kosong itu, lanjut Murdi, juga bagian demokrasi. Namun begitu, ia menegaskan PDI Perjuangan akan tetap waspada dan akan terus melakukan konsolidasi sampai ke tingkat anak ranting.
"Guna menjawab adanya ajakan menangkan bumbung kosong itu, kami sudah menginstruksikan kepada kader-kader kami untuk terus melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang calon yang kami usung, yaitu Mas Dhito-Mbak Dewi terkait visi-misinya, serta program kerjanya ke depan untuk membangun Kabupaten Kediri," terang Murdi.
Baca Juga: Pro Bumbung Kosong, 2 Kali Mega Bagus Tak Hadiri Panggilan PDIP Gresik
Berdasarkan hasil evaluasi, Murdi mengklaim Dhito-Dewi mendapat sambutan sangat memuaskan dari tokoh masyarakat, maupun komunitas-komunitas yang didatangi. Ini setelah mereka diberikan penjelasan tentang visi-misi serta program kerja Dhito-Dewi.
"Jadi kalau masih ada yang menyuarakan bumbung kosong itu, adalah hal yang wajar, karena saya yakin mereka yang menyuarakan bumbung kosong itu belum pernah ketemu atau tatap muka langsung sama Mas Dhito, dan mereka itu belum tahu visi misi dan program kerjanya ke depan," ujar Murdi.
Karena itu, Murdi mengajak mereka yang menyuarakan bumbung kosong, untuk bertemu dengan Mas Dhito dan berdialog secara langsung sehingga mereka tahu visi misi dan program kerjannya. Ia yakin setelah bertemu Dhito, kelompok yang menyuarakan bumbung kosong akan berbalik dan mendukung serta memilih Dhito.
Baca Juga: Ini Kata KPU Gresik soal Pilkada Ulang Jika Calon Tunggal Kalah dengan Kotak Kosong
"Tugas kami kader-kader PDI Perjuangan Kabupaten Kediri adalah menjelaskan visi-misi dan program kerja Mas Dhito ke depan. Waktu yang tersisa menuju tanggal 9 Desember 2020 ini, akan kami manfaatkan sebaik-baiknya. Kami yakin dengan berjalannya waktu, saudara-saudara kita yang selama ini menyuarakan bumbung kosong akan mengecil, bahkan habis, sehingga kemenangan Mas Dhito nanti bisa mencapai 90 persen, bahkan lebih," tutup Murdi yakin. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News