Proyek Pengendali Banjir di Kali Welang Dinilai Hanya Buang Buang Anggaran, LSM: Bakal Tetap Banjir

Proyek Pengendali Banjir di Kali Welang Dinilai Hanya Buang Buang Anggaran, LSM: Bakal Tetap Banjir Pembangunan pengendali banjir Kali Welang. Pekerja tampak tidak memperhatikan protokol kesehatan.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak lima aktivis LSM turun ke lokasi proyek pembangunan pengendali banjir berupa normalisasi Kali Welang Pasuruan. Ke-5 aktivis itu, Sugito (LSM Pusaka), Totok Roy (LSM Pasdewa), Joko (LSM Garda Nusantara), dan Medit Lutfiyanto (LSM Kompak).

Para aktivis itu menyorot proyek Rp 35,9 miliar yang dikerjakan oleh PT Widya Satria (WS) yang dinilai tak akan menyelesaikan banjir yang selama melanda ini warga khususnya Dusun Karang Asem, kelurahan Karang Ketuk Gadingrejo Kota Pasuruan.

"Kalau hanya dibangun dinding penahan banjir dan sedimen tidak dikeruk, maka kita akan tetap menikmati genangan air dan tak mengurangi langganan banjir tahunan," kata Totok Roy.

Totok Roy, yang juga warga warga Karang Asem menilai proyek yang bersumber dari APBN itu hanay buang-buang anggaran. "Seharusnya ada pengerukan sedimen. Pasalnya, tanah yang membuat dangkal sungai itu harus buang," katanya.

"Proyek tidak lagi harus mendatangkan tanah uruk dari luar yang akan menambah beban beban longsor akibat resapan air hujan," ujar Totok.

Lain lagi, menurut Sugito dari LSM Pusaka. "Kalau yang hanya dibangun penahan banjir dan tidak mengurangi volume genangan air bagi warga Karang Asem dan sekitarnya, maka ada dugaan kuat negara melakukan persekongkolan dengan PT WS buang anggaran Rp 35,9 di bibir sungai Kali Welang, wilayah Kabupaten dan Kota Pasuruan," paparnya. (par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video '6 Hari Terseret Banjir, Petani di Pasuruan Ditemukan Mengapung':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO