LAMONGAN (BangsaOnline) - Produksi komoditas padi Lamongan selama tahun 2014 lalu meningkat hingga 1.028.254 ton gabah kering giling (GKG). Namun, tampaknya Bupati Fadeli belum puas akan hal tersebut. Fadeli menargetkan bukan hanya ada peningkatan produksi padi, namun juga produktivitasnya. Fadeli berharap, tahun ini setidaknya produktivitasnya bisa menjadi diatas angka tahun lalu yang sebesar 6,45 ton per hektar.
"Saya yakin dengan bantuan dari bapak-bapak Babinsa Kodim 0812, produksi dan produktivitas padi Lamongan tahun ini bisa naik," ujarnya saat membuka Mobile Training Team (MTT) Swasembada Pangan di Aula Pertemuan Kodim 0812 Lamongan, Senin (2/2).
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Polsek Karangjati Ngawi Gelar Methil Bareng Petani
Namun yang lebih penting lagi, dia berharap Bintara Pembina Desa (Babinsa) bisa menjadi kader ketahanan pangan dengan memberikan sosialiasi pertanian yang ramah lingkungan. Karena menurutnya, hanya dengan penerapan pertanian ramah lingkungan, kesejehtaraan petani bisa meningkat.
Dia menyebut tingginya produksi pertanian selama ini masih belum bisa membuat petani lebih sejahtera. Itu terjadi karena tingginya ongkos produksi akibat dari ketergantungan pada pestisida dan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Padahal, lanjut dia, Lamongan memiliki begitu banyak inovator yang mampu mengembangkan pupuk organik sendiri.
"Dengan biaya agens hayati yang lebih murah dari pestisida dan pupuk organik yang lebih murah dari pupuk kimia, otomatis ongkos produksi berkurang. Sehingga petani bisa menerima margin yang lebih lebar. Dan pada akhirnya produksi yang tinggi bisa membawa kesejahteraan bagi petani," tutur dia.
Baca Juga: Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Sukses Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste
Disampaikan sebelumnya oleh pengganti sementara (Pgs) Komandan Kodim 0812 Lamongan Letkol Inf. Aries Fachrurrozie, kegiatan pelatihan itu dalam rangka pelatihan untuk meningkatkan peran Babinsa dalam rangka peningkatan hasil pertanian untuk menuju swasembada pangan nasional.
"Meskipun Lamongan selama ini sudah dikenal sebagai daerah surplus padi. Prajurit tetap harus fokus dan konsisten menjaga produksi itu," ujar Letkol Inf. Aries Fachrurrozie.
Produksi padi di Lamongan sejak tahun 2011 yang mencapai 678.042 ton GKG terus mengalami kenaikan. Produksi itu naik menjadi 911.853 ton GKG di tahun 2012, sebesar 967.497 ton GKG di tahun 2013 dan naik menjadi 1.028.254 ton GKG di tahun 2014.
Baca Juga: Komitmen Khofifah dalam Swasembada Pangan, Populasi Sapi dan Ayam Petelur Jatim Tertinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News