BATU, BANGSAONLINE.com - Salah satu rekomendasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Muslimat NU yang digelar sejak 28 Oktober hingga 1 November 2020, adalah mendesak Presiden Prancis Emmanuel Macron minta maaf karena dianggap telah menghina Islam, terutama Nabi Muhammad SAW.
“Menanggapi pernyataan Presiden Macron yang dinilai menghina, Muslimat NU mengajukan agar pernyataan tersebut dihapus dan Presiden Macron meminta maaf. Muslimat NU juga mendukung pernyataan Presiden Jokowi yang mengecam pernyataan Presiden Macron,” kata Dra Hj Nyai Masruroh Wahid, Ketua Panitia yang juga Ketua PW Muslimat NU Jawa Timur saat membacakan rekomendasi pada acara penutupan Rakernas Muslimat NU di Singhasari Resort Batu, Minggu (1/11/2020).
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Acara Rakernas Muslimat NU itu ditutup langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU. Rakernas kali ini diikuti 1.808 pengurus Muslimat NU dari berbagai daerah Indonesia secara offline maupun online.
Tampak hadir Komisaris Independen PT Garuda Indonesia, Yenny Wahid, Wali Kota Batu Dra Hj Dewanti Rumpoko, Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman, Direktur Pascasarjana Unisma Malang yang juga Ketua ISNU Jawa Timur, Prof Dr Mas’ud Said dan para tokoh yang lain.
Baca Juga: KPU Sukses Gelar Debat Publik Pamungkas Pilwalkot Batu 2024
Dalam acara yang diawali pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan sholawat Nabi Muhammad SAW itu, juga diputar video kilas balik kegiatan Rakernas dan Mukernas Muslimat NU di Kota Wisata Batu. Selain itu juga penyerahan simbolis sepuluh alat video conference bantuan dari Bank Jatim kepada Muslimat NU.
Nyai Masrulloh Wahid mengucapkan terima kasih, terutama kepada Pemerintah Kota Batu yang telah memberikan izin pelaksanaan kegiatan PP Muslimat NU. "Terima kasih semuanya atas support-nya karena kita ingin membangun suasana kebangsaan yang penuh kedamaian," kata Masruroh.
Sementara Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko justru mengapresiasi Muslimat NU karena telah mempercayakan kota yang dipimpinnya sebagai tempat kegiatan Muslimat NU yang sangat bermanfaat ini. “Semoga Rakernas dan Mukernas Muslimat NU membawa kemaslahatan bagi Indonesia,” harapnya.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Secara khusus Wali Kota Dewanti menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Khofifah yang telah membantu Pemkot Batu untuk merencanakan pelebaran jalan akibat kemacetan lalu lintas.
Yang menarik, selain menyikapi kasus penghinaan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Rakernas Mulismat NU kali ini juga menelurkan empat poin rekomendasi. Yaitu:
Baca Juga: Resmikan Desa Berdaya dan Kandang Komunal, Pj Wali Kota Batu Apresiasi Masyarakat Sumbergondo
1. Mengusulkan untuk meninjau ulang perizinan lembaga PAUD, memberikan akses untuk mengembangkan aplikasi belajar mengajar selama COVID19 dan memberikan sarana/prasarana di daerah tertinggal. Serta memberikan akses bagi guru PAUD untuk menjalani diklat, pelatihan formal dan non formal.
2. Regulasi untuk Fintek terutama Fintek Syariah yang harus dilakukan berhadap-hadapan, aman, cepat, mudah, efisien, dan jauh dari fintek haram.
3. Menanggapi pernyataan Presiden Macron yang dinilai menghina, Muslimat NU mengajukan agar pernyataan tersebut dihapus dan Presiden Macron meminta maaf. Muslimat NU juga mendukung pernyataan Presiden Jokowi yang mengecam pernyataan Presiden Macron.
Baca Juga: Peringati Hakordia, Pj Wali Kota Batu Minta Sektor Pendidikan Tumbuhkan Budaya Antikorupsi
4. Warga Muslimat NU dilarang menyelenggarakan kegiatan besar dan masif sampai ada ketentuan dari pemerintah. Serta selalu mengikuti Protokol Kesehatan. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News