KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ada beragam kuliner sate hadir di tengah-tengah masyarakat. Yang paling populer tentu sate ayam. Disusul kemudian sate kambing, sate kelinci, hingga sate lele. Namun, di Kediri ada sate yang cukup unik dan tidak lazim, yakni sate burung emprit atau biasa disebut sate manuk emprit.
Burung emprit atau burung pipit adalah burung kecil pemangsa padi di sawah. Burung mungil yang merupakan salah satu hama padi ini sebenarnya cukup menarik untuk dibahas. Selain banyak juga yang berminat ingin membudidayakan burung emprit tersebut, ada juga yang menyulap burung kecil tapi lincah itu menjadi kuliner unik, yaitu sate burung emprit.
Baca Juga: Blusukan ke Kelurahan Balowerti, Bunda Fey Sebut Programnya Dongkrak Potensi Kuliner Lokal
Di Dusun Ngrancangan, Desa Wonojoyo, Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri berdiri sebuah Depot Pak Damor. Depot yang berlokasi di timur Wisata Simpang Lima Gumul (SLG) ini menyediakan sate burung emprit, yaitu Depot Sate Emprit Mbah Darmo.
Selain rasanya yang lezat, sate emprit ini juga dipercaya punya manfaat bagi kesehatan. Yakni dipercaya bisa menyembuhkan lemah jantung serta menambah stamina bagi tubuh.
Pemilik depot sate emprit Darmiyanto mengaku, membuka depot sate emprit sejak tahun 2006 yang lalu. Awal berdirinya depot sate emprit, Darmiyanto memanfaatkan burung emprit yang meresahkan petani. Karena burung emprit adalah salah satu musuh para petani Kediri, yang memakan padi milik petani Kediri.
Baca Juga: Pemkot Kediri Undang Chef Profesional, Warga Ikuti Pelatihan Bakery Gratis
"Cara menangkap burung emprit yakni dengan membuat jebakan di sawah-sawah menggunakan jaring-jaring, yang ditaruh di atas tanaman padi milik petani," terang Darmiyanto, Selasa (3/11/2020).
Selanjutnya, burung emprit yang terjaring dimasak dan diolah menjadi sate emprit. Selain diolah menjadi sate, burung emprit ini juga diolah sebagai masakan krengsengan emprit, steak emprit, atau emprit goreng.
"Untuk membuat sate emprit, yaitu burung emprit dibakar dan diolah seperti masakan sate biasanya. Sebagai penyedap rasa, sebelum dibakar, sate emprit dikasih air yang tercampur dengan asam, gula merah, serta bawang putih. Setelah dibakar, dioles dengan bumbu sate, yakni kecap dicampur dengan sambal kacang," tambah Darmiyanto.
Baca Juga: Buka Street Food Festival Explorasa, Zanariah Ajak Masyarakat Nikmati Berbagai Jajanan Kota Kediri
Dalam satu hari, Darmiyanto menyediakan 500 sampai 700 ekor burung emprit. Dan kalau hari raya biasanya meningkat hingga 1.000 ekor burung emprit. "Kalau satu porsi sate emprit ini dijual dengan harga Rp 25 ribu. Krengsengan emprit dan emprit goreng hanya Rp 15 ribu," kata Darmiyanto.
Depot sate emprit ini setiap hari ramai dikunjungi para konsumen. Para konsumen ini tidak hanya berasal dari daerah Kediri saja, namun dari Blitar, Malang, Tulungagung, serta Jombang. Para penikmat sate emprit itu jauh-jauh datang, hanya untuk menikmati makanan khas Kediri yang unik tersebut.
Linda dan Novi, warga Blitar dan Kota Kediri yang berkunjung dan menikmati sate emprit di depot sate emprit mengungkapkan, awalnya penasaran dengan kuliner unik yang bernama sate emprit itu. Namun setelah mencoba rasanya memang sangat enak dan gurih.
Baca Juga: Dikukuhkan, ICA BPC Kediri Raya Periode 2023-2028 Diharap Kembangkan Dunia Kuliner
"Rasanya enak dan gurih. Apalagi tekstur dagingnya juga lembut. Tulang-tulangnya juga bisa langsung dimakan karena terasa renyah dan rasanya enak," ungkap Linda.
Linda mengaku, awalnya tidak tega memakan sate tersebut. "Saya membayangkan burung emprit yang mungil dan cantik itu. Tapi ketika sudah berbentuk sate dan dibumbui kecap dan kacang ditambah bawang merah, ternyata sangat enak. Pokoknya mak nyuus," pungkas Linda sambil tertawa renyah. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News