GRESIK, BANGSAONLINE.com - Problem pengangguran di Gresik yang masih tinggi, menjadi salah satu pekerjaan yang akan dituntaskan Cabup-Cawabup Moh. Qosim-Asluchul Alif jika kelak terpilih sebagai bupati dan wakil bupati pada Pilkada Gresik 9 Desember 2020.
QA, begitu sapaan akrab pasangan tersebut berjanji, jika menjadi Bupati dan Wakil Bupati Gresik, akan mempermudah masuknya investasi untuk menuntaskan problem pengangguran yang masih tembus di angka 36.390 lebih.
Baca Juga: Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus
Sebagai kota industri, Alif menyatakan serapan tenaga kerja di Kabupaten Gresik cukup tinggi. Ia mengungkapkan, pada 2017 ada sebanyak 632.529 orang yang bekerja dari total angkatan kerja 662.618 orang.
Kemudian, tahun 2018 ada 625.842 dari total angkatan kerja 664.523. Selanjutnya, pada tahun 2019 tercatat 620.883 dari total angkatan kerja 657.273, dengan angka pengangguran terbuka 36.390 orang.
Untuk mengurangi pengangguran, Alif menjelaskan, perlu adanya penciptaan kesempatan bekerja lebih luas lagi ke depan. Beberapa langkah strategis yang akan dilakukan Qosim-Alif di antaranya, mendorong investasi dan ekspor untuk menciptakan lapangan kerja.
Baca Juga: Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar
"Kami akan memperbanyak program padat karya dapat menciptakan lapangan kerja baru. Caranya, dengan mendorong industri padat karya bisa menanamkan investasinya di Kabupaten Gresik dengan tawaran kemudahan perizinan, sarana infrastruktur yang memadai serta tenaga siap kerja," kata Alif.
Qosim-Alif juga akan meningkatkan kesempatan berusaha dengan mempercepat peningkatan keahlian tenaga kerja.
"Itu dilakukan melalui penyediaan pelatihan kerja atau pendidikan khusus agar dapat segera diterima di lapangan kerja. Terutama yang terkait dengan pengembangan pendidikan vokasi yang berbasis kompetensi," jelas Alif.
Baca Juga: Digelar 26 Februari, Tempat Pelantikan Gus Yani-Bu Min Tunggu Hasil Rapat dengan Gubernur
Upaya lain, lanjut Alif adalah, mengurangi hambatan di pasar kerja. Qosim-Alif akan menjembatani hubungan industrial yang harmonis antara pemberi kerja dan pekerja. "Namun yang menjadi perhatian kami adalah penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi. Kami akan mendorong program diklat berbasis kompetensi untuk angkatan pencari kerja di Gresik," katanya.
Sehingga, kata dia, akan muncul sertifikasi kompetensi para pekerka yang nantinya akan mempermudah para pencari kerja untuk bisa diterima di pemberi kerja.
Ditambahkan dia, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gresik yang di atas rata-rata Jawa Timur diharapkan lebih inklusif sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
Baca Juga: PDIP Gresik Gelar Tasyakuran Jelang Pelantikan Gus Yani - Bu Min 17 Februari Mendatang
Langkah lainnya adalah menciptakan entrepreneurship kalangan milenial yang ini sedang digarap relawan Qosim-Alif yang tergabung dalam Rumah Kita. (hud/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News