Komentar Warga Usai Nonton Debat Publik Perdana Pilwali Surabaya: Kurang Greget, Banyak Retorika

Komentar Warga Usai Nonton Debat Publik Perdana Pilwali Surabaya: Kurang Greget, Banyak Retorika

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gelaran debat publik perdana Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwali) Surabaya yang disiarkan secara live oleh televisi lokal dinilai sebagian masyarakat kurang greget. Utamanya saat sesi tanya-jawab. Masing-masing paslon, baik Eri-Armuji dan Mahchfud-Mujiaman dinilai hanya sebatas tebar janji dan beretorika tanpa dibarengi solusi serta data yang akurat dan jelas.

"Kalau hanya sebatas janji, tanpa dukungan data yang valid, masih nglambyar, saling tuding dengan pembenaran masing-masing ya menariknya di mana?," tanya Andi, mahasiswa semester 7 salah satu universitas negeri di kawasan Surabaya Barat, Rabu (4/11) malam.

Baca Juga: Didesak Patuhi Regulasi, KPU Surabaya Tegaskan Pilkada 2024 Berjalan Sesuai Aturan Perundangan

"Gak ada bedanya dengan debat kusir yang tak ada ujungnya. Kalau hanya menjanjikan tanpa ada kontrak dengan masyarakat, baik dari pembangunan fisik dan manusianya, tidak perlu ndaki-ndaki, mengumbar program yang tak realistis dan susah untuk diimplementasikan," paparnya.

Hal senada juga disampaikan Warti, seorang ibu rumah tangga yang menganggap debat publik perdana antara Eri-Armuji dan Machfud-Mujiaman, masih menonjolkan ego masing-masing selama sesi tanya jawab.

"Kok sama-sama mengklaim saling benar dan solusinya apa? Ya kalau hanya sekadar janji ya sama saja. Yang penting solusinya, ada jaminan janji-janji tadi pas debat itu dibuktikan?," cetus perempuan yang berprofesi sebagai penjual warung kopi ini.

Baca Juga: Jelang Pilwali, KPU Surabaya Buka Pendaftaran untuk 20 Ribu Lebih Petugas KPPS

Sekadar diketahui, debat perdana ini diisi dengan paparan visi dan misi masing-masing paslon. Lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan tema yang telah ditentukan.

Pilwali Surabaya 2020 diikuti oleh dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota. Eri Cahyadi-Armuji diusung oleh PDIP dan didukung oleh PSI serta sejumlah partai non-parlemen. Sementara -Mujiaman diusung oleh PKS, PKB, PPP, NasDem, Golkar, Demokrat, Gerindra, dan PAN. (nf/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO