Qosim-Alif Janji Gagas Program Sekolah Perempuan Tiap Kecamatan

Qosim-Alif Janji Gagas Program Sekolah Perempuan Tiap Kecamatan Moh Qosim saat bertemu para ibu-ibu untuk menggalang dukungan di Desa wilayah Cerme. foto: ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Cabup-Cawabup Gresik, Moh. Qosim-Asluchul Alif menggagas program pendirian sekolah perempuan (sekoper) di tiap kecamatan untuk pemberdayaan perempunan.

Sekolah perempuan itu akan diwujudkan jika pasangan dengan akronim "QA" ini terpilih pada coblosan dalam Pilkada serentak 9 Desember 2020.

Baca Juga: Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus

Qosim menilai bahwa peningkatan potensi dan pemberdayaan perempuan sangat penting. Terutama, untuk para perempuan di desa yang memiliki pendidikan rendah. "Perempuan juga harus diangkat potensinya dan diberdayakan terkait emansipasi wanita, atau perempuan harus tumbuh," kata Qosim, Minggu (8/11/2020).

Untuk itu, lanjut Qosim, pihaknya akan mengakomodir peran para perempuan tersebut. Misalnya, lewat lembaga pemberdayaan perempuan yang selama ini sudah berjalan di beberapa kecamatan.

"Ada sekoper (sekolah perempuan) di setiap kecamatan, dan diikuti oleh ratusan perempuan. Di Cerme, juga ada di Wringinanom, dan kecamatan lain," janjinya.

Baca Juga: Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar

Dikatakan Qosim, QA bakal terus mendorong keberadaan sekoper ini untuk para perempuan di Gresik. Sehingga nantinya perempuan-perempuan dengan pendidikan rendah bisa dididik di sekolah perempuan tersebut.

"Kita didik, kita bangun keterampilan dan ide-ide brilian perempuan. Sehingga nanti akan bertambah ratusan perempuan yang diberdayakan," terang Qosim.

Salah satu warga yang sudah ikut sekolah perempuan asal Desa Dooro, Kecamatan Cerme, Fitri Oktavani mengaku sangat bangga dengan adanya sekoper di Gresik.

Baca Juga: Digelar 26 Februari, Tempat Pelantikan Gus Yani-Bu Min Tunggu Hasil Rapat dengan Gubernur

"Karena sangat berpengaruh sekali terhadap kehidupan perempuan, khususnya bagi perempuan yang selalu didiskriminasikan tentang pendidikan rendah. Dan dengan sekolah ini, perempuan seperti itu bisa bersaing karena punya kompetensi seperti perempuan pada umumnya," ungkap wanita berusia 26 tahun tersebut. (hud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO