SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Kepala sekolah (Kasek) SMA Negeri 1 Batuan Sumenep, Moh. Saleh memberhentikan dua orang siswi. Dua siswi itu dikembalikan kepada wali muridnya.
Dua siswi itu bernama Aklus Fefti T dan Maulina Nabila, Kelas XI MIPA 2. Mereka dikembalikan kepada para orang tuanya sesuai dengan surat No. 421.3/177/001.6.31.5/2020, perihal: Pengembalian Siswa.
Baca Juga: Kabid GTK Disdik Sumenep Apresiasi Pengawas Berprestasi di Jambore GTK Hebat 2024
Maulina Nabila, saat dikunjungi BANGSAONLINE.com di kediamanya Perumahan Bangkal, hanya menangis sesenggukan. Ia tak mau menjawab pertanyaan BANGSAONLINE.com karena masih syok. Ia tidak terima diberhentikan tanpa alasan jelas.
Dua siswa itu menanggung penderitaan diduga karena kesalahan orang tuanya. Pihak sekolah menganggap dua orang tunya mencemarkan nama baik sekolah.
Namun, Agus Efendi, ayah Aklus Fefti mengaku tidak terima anaknya diberhentikan dan dikembalikan kepadanya secara sepihak.
Baca Juga: Kemenag Sumenep Gelar AKGTK
“Terus terang pak, kami tidak terima anak kami dikembalikan atau diberhentikan dari sekolah. Lebih-lebih kesalahan itu bukan dari anak kami, melainkan hanya tuduhan fitnah kepada orang tua yang beredar di masyarakat,” jelas Agus Efendi kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (11/11/20)
Menurut Agus, seharusnya pihak sekolah tidak melimpahkan kesalahan orang tua kepada anak didiknya. Apalagi tuduhan salah itu belum teruji di pengadilan.
“Lihat saja nanti, kepala sekolah itu, Moh Saleh akan saya laporkan ke pihak penegak hukum, karena telah menuduh kami dengan sebutan yang tidak pantas dan telah mencemarkan nama baik kami sebagai orang tua siswa,” katanya.
Baca Juga: Pengawas Disdik Sumenep Torehkan Prestasi di Jambore GTK Hebat 2024
Sebagai wali murid, ia mengaku akan tetap akan berjuang untuk mengembalikan anaknya ke sekolah di SMA, yakni di SMA Negeri 1 Batuan Sumenep.
“Sampai kapan pun, kami sebagai orang tua akan terus berjuang untuk anak-anak kami tercinta agar tetap bersekolah di tempat mereka semula,” tegasnya.
Sementara Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Batuan, Moh. Saleh, ketika dikonfirmasi tidak mau mengangkat telepon. Padahal nada panggil jelas masuk. Begitu juga ketika dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp (WA). Ia tidak mau membalas hingga berita ini ditulis. (aln)
Baca Juga: Dispendik Sumenep Komitmen Wujudkan Sekolah Inklusif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News