Kisah Tim Khusus Pemakaman Covid-19, Gunakan APD Tiga Lapis Untuk Memandikan Jenazah

Kisah Tim Khusus Pemakaman Covid-19, Gunakan APD Tiga Lapis Untuk Memandikan Jenazah Ilustrasi.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Pandemi Covid-19 tak hanya mengancam petugas medis. Akan tetapi, petugas kebersihan dan juga penjaga kamar mayat hingga Tim Khusus Pemakaman Covid-19 yang telah dibentuk semenjak adanya virus tersebut, juga rentan tertular.

Di Lamongan, Tim Khusus Pemakaman Jenazah Covid-19 terdiri dari 6 orang. Mereka bertugas mulai dari memandikan jenazah, memasukan jenazah ke dalam peti, sopir ambulans, hingga memasukan jenazah ke dalam liang lahat.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Lamongan Perbanyak Barcode PeduliLindungi

Enam orang tersebut adalah Bambang Angsal Eko, Iin Afatus Sa’adah, Elvin Tinoko, Suwono, Didik Hermawan, dan satu sopir ambulans pada saat jaga. Mereka sudah memiliki plot tugas masing-masing. Iin Afatus Sa’adah dan Bambang Angsal Eko, misalnya, keduanya sehari-hari bertugas menjaga kamar mayat RSUD Soegiri Lamongan.

Sebagai Tim Khusus Pemakaman Jenazah Covid-19, keduanya juga bertugas memandikan jenazah positif Covid-19. Dalam menjalankan tugasnya, mereka melengkapi diri dengan APD.

"Kalau setiap hari, saya dan Bambang Angsal Eko yang berjaga di kamar jenazah ini mas. Sedangkan Tim Khusus Pemakaman yang lainnya baru dipanggil kalau dibutuhkan," ucap Iin Afatus Sa’adah

Baca Juga: Terpapar Omicron, Remaja Perempuan di Lamongan Jalani Isolasi

Iin Afatus Sa’adah ini adalah mudin perempuan, yang berjaga di RSUD Soegiri Lamongan selama kurang lebih 7 tahun lamanya. Semenjak adanya Covid-19, tugasnya untuk memandikan jenazah semakin berat, karena harus menggunakan APD lengkap.

"Perasaan was-was pasti ada saat memandikan jenazah Covid-19 namun tetap waspada dan sudah menggunakan APD lengkap. Yang terpenting, menjaga kesehatan serta imun agar virus tidak mudah masuk di dalam tubuh," ucap perempuan dua anak ini, Sabtu (14/11).

Menurut Iin, sebenarnya memandikan jenazah biasa dengan jenazah pasien Covid-19 sama saja. Hanya saja, memandikan jenazah pasien Covid-19 membutuhkan waktu yang lebih lama. "Biasanya memandikan jenazah biasa, hanya membutuhkan waktu 1 jam mulai pertama hingga akhir. Untuk memandikan jenazah pasien Covid-19 bisa menjadi 1 jam 30 menit. Semua sama, dimandikan seperti jenazah orang biasa, juga wudhu, tak seperti di video yang beredar hanya tayamum saja," ungkapnya

Baca Juga: Ini Pemaparan Bupati Lamongan Soal Penanganan Covid-19 di Wilayahnya

Saat memandikan jenazah Covid-19, Iin selalu menggunakan baju lapis tiga. Pertama baju khusus memandikan jenazah, kemudian dilapis hazmat dan apron. Sarung tangan atau handscoon juga tiga lapis. Dua lapis pendek dan paling luar panjang. Masker juga menggunakan tiga lapis, dua lapis masker kesetan, dan terakhir N95. Ditambah kacamata goggle, pelindung kepala, helm, dan terakhir menggunakan sepatu bot. Baru selanjutnya memandikan jenazah yang akan dimakamkan. (qom/rev) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO