Paslon Qosim-Alif saat mengikuti debat publik perdana. foto: ist.
"Ini yang kami dorong jika kami terpilih. Sebab, persoalan kesehatan hal utama untuk meningkatkan ekonomi," kata Qosim.
Sementara Alif menuturkan tentang program-program pengentasan pengangguran. Untuk mengatasi pengangguran, kata Alif, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan semua pihak.
"Di sini kami punya 10 kartu bangkit, di antaranya kartu UMKM bangkit dan Pemuda Bangkit. Dengan begitu, bisa memperdayakan masyarakat sehingga persoalan pengangguran di Gresik bisa diminimalisir," jelasnya.
Pasangan Qosim-Alif terlihat kompak dan tenang dalam mengikuti debat. Hal ini terlihat dari gestur tubuh dan gaya komunikasi yang lebih rileks, tidak tegang namun serius. Bahkan di akhir sesi debat, keduanya masih sempat melemparkan joke.
"Kalau Pak Qosim biasanya pandai bersalawat di setiap kampanye, maka saya biasanya tareeekkk sisssss," seloroh Alif.
Lantas joke itu dijawab Qosim secara spontan dengan kata "Semongkooo," diikuti senyum hadirin dan pemirsa televisi.
Dalam debat publik perdana ini, KPU Gresik menghadirkan empat panelis, yakni Dosen UINSA Surabaya Achmad Room Fitriyanto, S.E., M.E.I., M.A., Ph.D, Dosen Universitas Brawijaya (UB) Malang Ir. Moh Solichin, M.T. Ph.D., Dosen Unesa Dr. Agus Machfud Fauzi, M.Si., Dosen UMG Gresik Anwar Hariyono, M.Si. dan Dr. Eko Budi Leksono, M.T.. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
