Tafsir Al-Kahfi 39-41: Mendoakan Kebun

Tafsir Al-Kahfi 39-41: Mendoakan Kebun Ilustrasi kekeringan. foto: detikcom

Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*

39. walawlaa idz dakhalta jannataka qulta maa syaa-a allaahu laa quwwata illaa biallaahi in tarani anaa aqalla minka maalan wawaladaan

Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan ”Masya Allah, la quwwata illa billah” (Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud), tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah, sekalipun engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu.

40. fa’asaa rabbii an yu/tiyani khayran min jannatika wayursila ‘alayhaa husbaanan mina alssamaa-i fatushbiha sha’iidan zalaqaan

Maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberikan kepadaku (kebun) yang lebih baik dari kebunmu (ini); dan Dia mengirimkan petir dari langit ke kebunmu, sehingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin,

41. aw yushbiha maauhaa ghawran falan tastathii’a lahu thalabaan

atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka engkau tidak akan dapat menemukannya lagi.”

TAFSIR AKTUAL

Tidak henti-hentinya lelaki itu menasihati saudaranya yang kaya dan kafir. Dinasihati agar jangan pongah, jangan mengkufuri nikmat Tuhan, tapi tetap mencibir. Begitulah, jika hati tertutup oleh keduniawian, maka segalanya dianggap remeh.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO