LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 82 kamar yang tersedia di Fasilitas Isolasi Layanan Covid-19 RSUD dr Soegiri Lamongan, kini hanya tersisa 5 kamar. Menurut Kasubbid Pelayanan Medik RSUD dr. Soegiri Lamongan, dr. Yani Khoiru R, dalam beberapa waktu terakhir ada tambahan pasien hasil rapid test reaktif dan memiliki gejala pneumonia dengan kondisi sedang hingga berat.
"Sementara nunggu hasil lab (swab test menggunakan PCR) malam ini (tadi malam, Red). Kalau konfirmasi yang dari suspect hasilnya positif, ya sudah penuh (kamarnya)," ujarnya, Rabu (25/11).
Baca Juga: RSUD dr Soegiri Lamongan akan Menjadi RS Pendidikan
Dijelaskannya, Fasilitas Isolasi Layanan Covid-19 sangat selektif dalam menerima pasien rujukan. Selain pasien yang memiliki gejala pneumonia dengan kondisi sedang hingga berat, pihaknya juga memprioritaskan pasien yang memiliki kormobid atau penyakit penyerta dan paru-parunya bermasalah.
"Kalau paru-parunya tidak masalah, ya tidak kami masukkan. Yang kami masukkan hanya yang posisinya sudah sesak napas," tuturnya. Di antara pasien terkonfirmasi positif itu, ada seorang ibu hamil yang dirawat. Ibu hamil tersebut mengidap pneumonia dan radang paru-paru.
"Setelah di-swab test hasilnya positif. Padahal tidak batuk atau pilek. Penanganan pneumonia ibu hamil dan pasien lainnya tidak ada bedanya. Tapi dirawat juga dengan dokter spesialis kandungan. Rata-rata usia kandungan pasien antara enam bulan, tujuh bulan, sampai mau melahirkan," terangnya.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Lamongan Perbanyak Barcode PeduliLindungi
Menurut Yani, bayi yang dilahirkan ibu hamil terkonfirmasi positif Covid-19, juga berpotensi terkonfirmasi positif. Namun, dia tidak bisa menerangkan bagaimana proses penularannya. "Sejauh ini di RSUD Soegiri ada yang positif dan negatif," pungkasnya. (qom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News