GRESIK, BANGSAONLINE.com - Cabup-Cawabup Moh. Qosim-Asluchul Alif (QA) menjelaskan konsep program kartu bangkit yang akan diwujudkan apabila terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gresik. Yaitu, bertujuan untuk memudahkan masyarakat penerima dalam mengakses data yang terukur dan valid. Karena itu, nantinya kartu tersebut akan mendata para penerima di Kabupaten Gresik.
Hal ini diungkapkan Qosim-Alif saat bertemu pendukungnya di Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Senin (30/11/2020).
Baca Juga: Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus
Menurut Qosim, ada 10 kartu bangkit yang menjadi andalan Paslon QA. Yakni, Kartu Gresik Perisai (perempuan mandiri dan berdaya saing), Kartu Petani Bangkit, Kartu Nelayan Bangkit, Kartu Gresik Faham, Kartu Gresik Yes (Yatim Sekolah), Kartu Guru Swasta Bangkit, Kartu Petambak Bangkit, Kartu UMKM Bangkit, Kartu Pemuda Bangkit, dan Kartu Peternak Bangkit.
"Dengan kartu guru swasta bangkit misalnya, akan kami siapkan insentif dan tunjangan pengabdian, atau dana pensiun guru swasta," kata Qosim didampingi pasangannya, Dokter Alif.
Sementara Dokter Alif menambahkan, bahwa program kartu tersebut sangat sejalan dengan kondisi pandemi yang masih belum berakhir. "Ada kata bangkit, artinya mari kita bersama-sama untuk bangkit melawan mewabahnya virus corona atau Covid-19 ini," kata Alif.
Baca Juga: Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar
Sementara itu, Ketua Persatuan Guru Swasta (PGS) Kabupaten Gresik, Hamdan Faqih merespons positif program kartu bangkit yang diusung Qosim-Alif. "Dalam momen seperti ini, program yang dicanangkan Pasangan Qosim-Alif lebih realistis dan terukur untuk kesejahteraan guru maupun masyarakat di Gresik," ujarnya.
Menurutnya, gagasan yang dicanangkan oleh Qosim-Alif tidak muluk-muluk dalam menyusun program. Contoh program guru swasta bangkit yang dinilainya lebih realistis.
"Setelah kami mengerti program guru swasta bangkit akhirnya baru memahami, bahwa program pasangan nomor 1 realistis dan tidak muluk-muluk. Karena kesejahteraan itu yang realistis," ungkapnya.
Baca Juga: Digelar 26 Februari, Tempat Pelantikan Gus Yani-Bu Min Tunggu Hasil Rapat dengan Gubernur
Hamdan menyatakan, ada beberapa guru di sekolah swasta yang benar-benar ikhlas untuk mengajar dan mendedikasikan ilmunya. Namun, di zaman yang semakin berkembang ini dimungkinkan berbeda, sehingga semangat dan komitmen peningkatan kesejahteraan guru tersebut sangat dinanti oleh para guru swasta.
"Mudah-mudahan ke depan PGS bisa bergerak sejalan dengan Pasangan Qosim-Alif untuk mewujudkan para guru semakin baik, dan lebih maju," pungkasnya. (hud/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News