Pilwali Surabaya 2020 Sepi Pemilih, Begini Komentar Pemerhati Pemilu

Pilwali Surabaya 2020 Sepi Pemilih, Begini Komentar Pemerhati Pemilu Pemilihan Serentak 9 Desember 2020. (foto: ist)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Coblosan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwali) Surabaya 9 Desember 2020, terpantau minim dan sepi pemilih di beberapa tempat pemungutan suara (TPS).

Dari pantauan BANGSAONLINE.com dengan meminta keterangan ke sejumlah panwascam, yakni di Kecamatan Tandes, Wiyung, Tegalsari, Bulak, Dukuh Pakis, dan Tenggilis, rata-rata pemilih yang menggunakan hak pilihnya hanya 100-200 orang. Padahal, Daftar Pemilih Tetap (DPT) per TPS 400-450 pemilih.

Baca Juga: Bawaslu Kota Surabaya Serahkan Laporan Hasil Pengawasan Pilkada 2020 ke Pemkot dan DPRD

Kondisi ini pun ditanggapi Sri Sugeng Pujiatmoko, Pemerhati Pemilu. Menurutnya, sepi dan minimnya pemilih karena beberapa faktor, yakni pandemi dan alam.

"Sepinya masyarakat menggunakan hak pilih, karena kondisi pandemi Covid-19 yang belum clear, sehingga masyarakat pemilih enggan menggunakan hak pilihnya. Meskipun KPU dan pemerintahan telah meyakinkan kepada warga masyarakat bahwa dalam pilkada menerapkan protokoler kesehatan secara ketat. Namun, tampaknya imbauan KPU dan pemerintah tidak terdampak pada peran aktif warga masyarakat dalam menggunakan hak pilih," ujar Mantan Komisioner Bawaslu Jatim ini kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (9/12/2020).

"Kondisi pandemi Covid-19, sebagai sebab utama minimnya peran aktif warga masyarakat menggunakan hak pilih. Bagi warga masyarakat yang lingkungan telah ada yang terkena Covid-19 dan meninggal dunia, maka trauma itu berdampak pada kekhawatiran warga masyarakat untuk datang ke TPS. Meskipun KPU telah mengatur jam hadir warga masyarakat untuk menggunakan hak pilih sekalipun, tidak mempengaruhi keaktifan warga masyarakat ke TPS," tegasnya.

Baca Juga: Dilantik Besok Sore, Ini Harapan Warga Surabaya kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Baru

"Selain itu, faktor alam yakni cuaca hujan rintik-rintik yang menyertai proses pemungutan suara, menambah keengganan warga masyarakat untuk datang ke TPS," pungkasnya. (nf/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO