BangsaOnline - Linda Al-Saigel adalah seorang mualaf dari Amerika Serikat. Saat masih menjadi non-Muslim, ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sangat taat.
Saat masih remaja, Linda lebih suka menghabiskan libur akhir pekan untuk melayani Tuhan daripada bermalas-malasan seperti teman-temannya. Ia melakukan hal tersebut hingga beberapa tahun kemudian.
Baca Juga: Tertarik Ajaran Islam Sejak SMP, Wanita ini Ikrar Syahadat di Usia 25 Tahun di Masjid Al Akbar
Setelah lulus SMA di Arizona, Linda memutuskan kuliah di California. Begitu menyelesaikan kuliahnya, Linda bekerja dan menetap selama 1 tahun. Di sini, kehidupan agama Linda semakin berkembang. Dia banyak terlibat dalam kegiatan keagamaan yang melibatkan remaja.
Dari sinilah kehidupan spiritual Linda mulai tumbuh. Dia merasa kurang lengkap meski secara penuh aktif dalam kegiatan keagamaan. Dia ingin mendapat jawaban lebih
Dalam kondisi inilah Linda memutuskan menjelajahi dan melihat agama-agama lain demi menemukan kepuasan batin dan tumbuh sebagai manusia utuh.
Baca Juga: Masjid Al-Akbar Terima Dua Orang Berikrar Syahadat, KH Syarifuddin: Hijrah Harus Sungguh-Sungguh
Suatu hari, Linda diundang untuk menjadi saksi di pernikahan temannya yang menikah dengan pria Timur Tengah.
Inilah untuk pertama kali Linda melihat upacara perkawinan menurut Islam. Dia merasa takjub dengan Muslim yang ditemuinya. Mereka terlihat saling menghormati satu sama lain.
Linda tahu bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan. Dan itu sempat menarik hati Linda untuk mempelajarinya.
Baca Juga: Yakini Kebenaran Islam, Dua Pemuda Resmi Mualaf dengan Bersyahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya
Linda mulai sering mimpi aneh. Mimpi pertama Linda adalah dia seperti bertemu dengan Nabi Isa yang sedang memegang rantai yang menjulur dari langit.
Ada jurang di antara mereka. Nabi Isa kemudian mengayunkan rantai tersebut ke arah Linda sambil berkata 'Kamu hanya perlu satu langkah lagi, pegang rantai ini'.
Linda merasa takut mati jika memegang rantai itu. Dia tidak siap karena masih banyak hal yang belum dilakukannya. Namun Nabi Isa tersenyum dan berkata 'Tunggu saja'.
Baca Juga: Dua Muallaf Asal Mojokerto & Surabaya Ikrar Syahadat, Imam Masjid Al-Akbar: Salat bukan untuk Allah
Linda kemudian mengambil kelas tentang Islam. Dia kerap membandingkan Islam dan agamanya sehingga mulai bisa melihat kebenaran Islam secara jelas.
Linda kemudian mengalami mimpi aneh yang kedua. Namun bagi Linda, ini seperti bukan mimpi tapi penglihatan. Nabi Musa muncul dalam gambar yang tergantung di kamar tidurnya.
Itulah sebabnya Linda tidak yakin apakah ia bermimpi atau hanya penglihatan saja. Nabi Musa tersenyum dan berkata: "Ikuti kata hatimu."
Baca Juga: Pemuda Kristen Asal Maluku Ikrar Syahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya
Linda meneruskan kehidupan sehari-harinya dan terus mempelajari Islam. Kemudian muncul mimpi lain saat Linda sedang mendekati keputusan menjadi seorang Muslim.
Kali ini Nabi Isa lagi yang sedang membawa tiket pesawat di tangannya. Dia berkata 'Linda, kamu harus melakukan perjalanan ini. Jangan takut, tapi kamu harus melakukannya'.
Linda bertanya 'Di mana saya akan pergi?' Nabi Isa menjawab 'Di pesawat, dan jangan khawatir saya akan duduk tepat di belakangmu'.
Baca Juga: Diiringi Tangis Haru, 5 Penganut Kristen-Katolik Serentak Bersyahadat di Masjid Al Akbar Surabaya
Linda pun baru mengerti bahwa dia selama ini dituntun untuk memeluk Islam.
Beberapa hari kemudian, Linda bermimpi lagi sedang duduk di atas batu besar di sebuah hutan. Suasananya gelap, tapi ada sinar matahari bersinar melalui pohon-pohon.
Seorang pria berkerudung dengan jubah cokelat berjalan ke arah Linda. Wajahnya tertunduk sehingga Linda tidak bisa melihat wajahnya, hanya bayangan kerudung di wajahnya.
Baca Juga: Dapat Restu Orang Tua, Dua Remaja Kristen Ikrar Syahadat di Masjid Al-Akbar
"Saya tahu itu Nabi Muhammad. Dia berjalan ke arah saya dan mengulurkan tangan kepada saya. Saya pun mengulurkan tangan dan meletakkan telapak tangan di atas telapak tangannya. Kami kemudian berjalan pergi menuju cahaya tersebut. Mimpi berakhir dan hidup saya sebagai muslim telah dimulai."
Setelah menjadi muslimah, Linda belajar cara mendirikan salat, menghadiri banyak pengajian dan berdiskusi tentang Islam di seminar-seminar.
Kisah Linda Al-Saigel setelah memeluk Islam dapat disaksikan dalam film "Linda & Ali: Two Worlds Within Four Walls" produksi tahun 2005. Film tersebut karya sutradara asal Belgia bernama Lut Vandekeybus.
Baca Juga: Ada Lintasan di Hati, Biarin Murtad, Apakah Saya Sudah Kafir?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News