GRESIK, BANGSAONLINE.com - Trobelnya server aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) mendapat atensi KPU RI. Sabtu (12/12/2020), Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman berkunjung ke Kabupaten Gresik untuk melihat langsung proses rekapitulasi di tingkat kecamatan (PPK) menggunakan Sirekap.
Di antara PPK yang dikunjungi Arief Budiman adalah Kecamatan Kebomas dan Manyar, lantaran dekat dengan Surabaya.
Baca Juga: Gelar Sosialisasi Pemungutan, Hitung dan Rekapitulasi Suara, Ini Harapan KPU Kota Batu
Dalam kunjungannya, Arief memastikan proses rekapitulasi suara di tingkat kecamatan terus berjalan. Ia juga menegaskan gangguan yang terjadi pada sistem Sirekap murni karena gangguan teknis, meski saat ini terus berjalan.
"Sirekap mengalami gangguan, bukan diganggu. Sepenuhnya problem teknis. Sepenuhnya masuk bersama, bergerak bersama. Sebenarnya ini sudah diantisipasi," ungkapnya.
Menurutnya, saat dilakukan simulasi atau uji coba bersama semua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Sirekap tidak mengalami gangguan semacam ini.
Baca Juga: Jaga Kamtibmas Jelang Pilkada 2024, Polres Batu dan Tim Gabungan Gelar Patroli Skala Besar
"Itulah teknologi informasi, tiba-tiba ada hal muncul di luar perkiraan kita. Progres Sirekap terus naik, trennya positif, artinya tidak ada kendala seperti awal-awal pemungutan suara itu," bebernya.
Hingga saat ini, ungkap Arief, data yang sudah masuk di Sirekap sudah 201 ribu tempat pemungutan suara (TPS).
"Hari ini jauh lebih banyak, apalagi problem jauh lebih sedikit, artinya kadang-kadang saja. Kalau trafiknya banyak agak melambat. Memang kalau antrean banyak disuruh mengulangi lagi, kadang operator kita tidak sabar, disuruh antre tidak mau, dicoba masuk-masuk," terangnya.
Baca Juga: Saat Cek Logistik KPU, Pj Wali Kota Batu Beri Arahan Petugas Gabungan untuk Tertibkan APK
Arief menjelaskan, bahwa tujuan utama penggunaan Sirekap adalah agar penghitungan yang dilakukan KPU lebih transparans, karena bisa diakses dengan mudah oleh semua masyarakat.
"Kalau data sekarang muncul, tidak boleh diambil kesimpulan apapun. Si A menang, Si B kalah, tidak boleh. Harus tuntas dulu, baru dijadikan pedoman," tegasnya.
Disinggung mengenai pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemi Covid-19, Arif bersyukur bisa berjalan lancar. Selain itu, kepatuhan masyarakat tentang protokol kesehatan juga sangat tinggi.
Baca Juga: Masa Tenang Pilkada 2024, Bawaslu Kota Batu Minta Masyarakat Awasi Praktik Money Politic
"Untuk tingkat kepatuhan dari rilis Satgas Covid-19 96 persen. Partisipasi juga cukup tinggi. Gresik diperkirakan partisipasi mencapai 80 persen," pungkasnya.
Sementara berdasarkan data pilkada2020.kpu.go.id hingga Sabtu (12/12/2020) pukul 18.15 WIB, Pasangan Cabup-Cawabup Gresik No. 2 Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah (Niat) masih unggul dengan perolehan 303.452 suara atau 50,9 persen.
Sementara Paslon Moh. Qosim-Asluchul Alif (QA) mendapat 293.222 suara atau 49,1 persen. Data ini berasal dari 1.860 TPS yang sudah masuk, dari total 2.267 TPS yang ada di Kabupaten Gresik. (hud/rev)
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Apresiasi Penyaluran Distribusi Logistik Pilkada 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News