Rombongan Kades Batu dan Bengkulu Studi ke Pusat Diklat Desa Miliarder Sekapuk Gresik

Rombongan Kades Batu dan Bengkulu Studi ke Pusat Diklat Desa Miliarder Sekapuk Gresik Rombongan Desa Punjul, Kota Batu saat studi banding ke Desa Sekapuk.

GRESIK, BANGSANLINE.com - Keberhasilan Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, mengembangkan potensi Desa Wisata Setigi (Selo Tirto Giri), menarik perhatian dari berbagai desa di tanah air. Sebab melalui Wisata Setigi itu, Sekapuk menjelma jadi desa miliarder di Indonesia.

Hal itu pun menginspirasi sekaligus memmotivasi desa-desa lain untuk belajar memajukan desa. Jumat (25/12) kemarin, Desa Batu Jawa Timur dan Desa Muara Langkap, Kecamatan Bermani Ilir, Kabupaten Kepahiang Bengkulu, melakukan studi tiru ke Desa Sekapuk.

"Kami ingin seluruh desa di Indonesia bareng-bareng menjadi desa miliarder. Untuk itu, sebagai wujud kepedulian dan kecintaan kami pada kemajuan desa, Pemdes Sekapuk mendirikan PDDM (Pusat Diklat Desa Miliarder)," ujar Kades Sekapuk Abdul Halim usai menerima kunjungan Pemerintah Desa (Pemdes) Batu dan Muara Langkap, Kecamatan Bermani Ilir, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, Jumat (25/12/2020).

Kades berjuluk Ki Begawan Setigi ini mengaku bersyukur lantaran belum sepekan PDDM berdiri, berbagai desa di Indonesia langsung merespons cepat dengan mengajukan permohonan studi tiru ke Pemdes Sekapuk. Dengan harapan, bisa mendapatkan ilmu sehingga desa mereka bisa lebih maju dan berkembang pesat.

"Alhamdulillah, sudah banyak rombongan pemerintah desa (pemdes) di tanah air yang melakukan studi tiru ke desa kami. Dan yang lebih menggembirakan sekaligus membuat kami bersyukur, ternyata banyak desa yang sudah terkenal, bahkan menjadi maskotnya pariwisata, justru berkunjung ke wisata Setigi Sekapuk," beber dia.

Di antara yang melakukan studi banding ke Desa Sekapuk adalah dari Gianyar Bali, Batu Malang, hingga dari Desa Muara Langkap, Kecamatan Bermani Ilir, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu.

Sebelumnya sambung Halim, Pemdes Sekapuk dan Wisata Alam Setigi juga dikunjungi rombongan Kades dari Madura, Tulungagung, Kendal Jawa Tengah, Desa Buko Demak, bahkan dari Sumatera, Sulawesi, hingga Kalimantan. Mereka semua ingin belajar bareng untuk membangun desanya.

"Tidak ada kata tidak bisa selama kita berusaha. Kemajuan desa bisa menjadi tanggung jawab masyarakat yang domisili di desa tersebut. Mari belajar bareng untuk wujudkan pendapatan asli desa (PADes) lebih maksimal lagi dan ke depannya dengan capaian PADes miliaran rupiah. Jika ekonomi kerakyatan kuat, maka ekonomi desa dan negara akan kuat. Membangun desa sama dengan membangun bangsa," pungkas dia. (hud/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO