TRENGGALEK (BangsaOnline) - Keresahan para pedagang pasar subuh di Trenggalek kini mulai mengemuka, pasalnya mereka tidak di perkenankan untuk segera menempati lokasi los pasar yang telah di rehab sejak dua bulan yang lalu oleh dinas Koperindagtamben (Koperasi, Industri, Perdagangan, Pertambangan dan Energi) kabupaten Trenggalek.
Menurut pengakuan beberapa pedagang pasar subuh, para pedagang sengaja tidak di perbolehkan menempati los dan kios pasar begitu saja, lantaran mereka di paksa harus menanti masa penyerahan los dan kios pasar dari Dinas Koperindagtamben kepada Dinas Pendapatan Daerah, yang pedagang sendiri tidak pernah diberi tahu kapan persisnya akan dilakuakan.
Informasinya, alokasi untuk rehab Los dan Kios pasar subuh ini menelan anggaran sebesar Rp.1.4 milyar, adapun pekerjaan rehab pasar itu sudah di mulai dari tanggal 4 september hingga 2 Desember tahun 2014.
Dengan belum terjadi penyerahan los dan kios pasar antar dua dinas, praktis para pedagang pasar subuh harus tetap menanti sampai waktu yang tidak mereka ketahui. Hal ini tentu membuat mereka merugi dan semakin hari semakin resah, akan nasibnya yang tidak jelas
Eko, salah satu pedagang ikan di pasar subuh pun mengungkapkan keluahanya,yang merasa tidak pernah diberi kejelasan kapan lokasi daganya boleh ditempati lagi.
”Sampai kapan kita boleh menempati los pasar itu. sementara kita sendiri tak tau kapan tanggal dan bulan penyerahan los pasar itu pada kami” ungkap Eko.
Sementara itu, Harno calon ketua Paguyuban pasar subuh mengaku telah berupaya menannyakan kejelasan permasalahan ini ke kepla Dispenda setempat.
”Saya sudah mendatangi kepala Dinas Pendapatan Daerah Yudi Sunarko beberapa waktu yang lalu. Beliau mengatakan sebelum ada penyerahan los pasar dari Dinas Koperindagtamben pada Dinas Pendapatan Daerah kami belum bisa melayani permintaan para pedagang pasar,” kata Harno menirukan ucapan Yudi Sunako Kepala Dispenda.
Menyikapi persoalan tersebut Nur Wahyudi Anggota DPRD Trenggalek asal Partai Golkar di konfimasi via handphone (8/2) mengatakan, akan segera menaggapi permasahan tersebut bila ada laporan resmi dari para pedagang.
”Saya berharap para pedagang menyampaikan persoalan itu melalui surat secara tertulis pada kami di gedung DPRD, insyaallah kita segera membahasnya,” ujarnya.
Di pihak lainya Kepala Dinas Koperindagtamben Moh.H. Siswanto ketika hendak di konfirmasi terkait hal ini, diketahui sedang tidak berada di ruang kerjanya, informasi yang didapat dari salah satu stafnya menyatakan Kadin sedang pergi ke Surabaya.













