KOTA BATU,BANGSAONLINE.com - Sopir angkutan kota (angkot) di Kota Batu kembali menerima kucuran dana bantuan langsung tunai (BLT) dampak Covid-19. Jika sebelumnya mendapat bantuan dari program Polri Peduli Keselamatan (PPK), kali ini BLT datang dari Pemkot Batu. Masing-masing pengemudi mendapat bantuan Rp 900 ribu.
"Akhirnya Pemkot Batu memberikan bantuan kepada para sopir angkutan kota di Batu. Masing-masing sopir mendapat Rp 900 ribu," ujar Heri Junaidi, Ketua Paguyuban Sopir Angkot 9 Jalur Kota Batu, Selasa (29/12/2020).
Baca Juga: Pemkot Batu dan DPRD Sepakati APBD 2025, Alokasi Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan
Ia mengungkapkan, jumlah sopir yang sudah menerima bantuan sebanyak 298 orang. Mereka berasal dari anggota Paguyuban Sopir Angkot 9 Jalur Kota Batu dan semuanya berasal dari Kota Batu.
"Yang menerima bantuan ini hanya bagi mereka yang berdomisili di Kota Batu saja," ungkap Heri.
Dana Rp 900 ribu yang diterima sopir itu merupakan akumulasi bantuan selama 3 bulan, yakni bulan Oktober, November, dan Desember. Per bulannya, tiap sopir mendapat jatah Rp 300 ribu. Dana tersebut kemarin diserahkan oleh dinas sosial, bertempat di Terminal Batu.
Baca Juga: Peringati Hakordia, Pj Wali Kota Batu Minta Sektor Pendidikan Tumbuhkan Budaya Antikorupsi
"Mewakili teman-teman, saya sebagai Ketua 9 Jalur menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Batu yang peduli nasib pengemudi. Semoga bantuan ini terus berlanjut sampai pandemi Covid-19 berakhir," harapnya.
Suwaji, Sopir Angkot Jalur Batu-Selecta membenarkan jika pihaknya telah menerima BLT bagi para sopir. Namun, dia mengungkapkan bahwa yang menerima hanya sopir yang berdomisili di Kota Batu.
"Yang dapat bantuan hanya sopir dari Kota Batu. Namun atas inisiatif teman-teman, sopir yang dari Kabupaten Malang juga diberi dari hasil urunan," ungkapnya.
Baca Juga: Masifkan Tangani Sampah, Pemkot Batu Tambah dua Mesin Incenerator di 2 Kelurahan ini
Menurutnya, adanya BLT cukup membantu para sopir memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasalnya, sejak pandemi Covid-19 ditambah tutupnya tempat wisata membuat pendapatan sopir terpuruk. Dari sekitar 300 armada, yang beroperasi hanya sekitar 25 armada.
Sementara itu, Kadishub Kota Batu Drs. Imam Suryono berharap BLT ini bisa meringankan beban perekonomian para sopir. Diakuinya, sejak pandemi Covid-19 tingkat pendapatan sopir menurun.
"Saya berharap dengan bantuan sebesar itu, para juru mudi bisa terbantu dalam masa pandemi sekarang ini. Mohon jangan dilihat nilainya, tapi itikad pemerintah yang peduli terhadap sopir angkot. Jadi semua komponen masyarakat mulai dari warga miskin, pelaku wisata, sampai pada sopir angkot bisa terbantukan di masa pandemi ini," ungkapnya.
Baca Juga: Pj Aries Keliling Sekolah di Kota Batu, Pantau Uji Coba Makan Siang Bergizi Gratis
Realisasi BLT bagi para sopir angkot ini, lanjut Imam, merupakan hasil pengusulan Dishub Kota Batu. Selanjutnya untuk penganggaran dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Batu. (asa/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News