KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Karang Taruna (Kartar) se-Kota Kediri memproduksi sebuah film berdurasi 1 jam yang terdiri dari 67 scene. Film ini hasil gotong royong dari 76 orang anggota karang taruna dari 46 kelurahan di Kota Kediri yang rencananya akan diluncurkan tahun 2021.
"Kota Kediri tidak pernah kehabisan orang kreatif, terbukti dari hasil kerja para pemuda karang taruna ini. Film tentang pejuang kampung yang mengajak peka atau tanggap terhadap lingkungan sekitar untuk mengubah kampungnya jadi lebih baik," kata Mas Abu, sapaan Wali Kota Kediri mengapresiasi film tersebut.
Baca Juga: Rating Film The Dune: Part Two, Mulai dari IMDb, Rotten Tomatoes, dan Metacritic
Selain itu, Mas Abu juga didaulat ikut main di dalam salah satu scene memerankan dirinya, sebagai wali kota. "Setelah 50 persen produksi terwujud, kami baru berani menghadap Pak Wali. Setelah kami ceritakan tentang film ini, beliau sangat mendukung dan tanpa berpikir panjang langsung bersedia ikut main sebagai Wali Kota Kediri," kata Harianto, sutradara Film Peka, Kamis (31/12/20).
Peka, judul film ini merupakan akronim dari Pejuang Kampung. Menurut Harianto, Peka juga mengandung makna kepedulian/kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Peka ini berupa ajakan kepada para pemuda untuk peduli terhadap lingkungannya.
"Alasan kami membuat awalnya pingin punya hal yang bisa kami wariskan pada para pemuda kalau kami sudah tidak jadi anggota karang taruna. Selain itu, merupakan dukungan kami untuk menyukseskan Smart City sebagai program Pemkot Kediri," tambah Harianto.
Baca Juga: 5 Film Detektif Terbaik yang Wajib Ditonton
Menurut Harianto, Smart City (kota cerdas) merupakan perwujudan dari kota yang bisa mengenali persoalan-persoalan dan memiliki solusi untuk persoalan itu.
Film yang digarap swadaya dan gotong royong dari para anggota karang taruna ini menampilkan sudut-sudut Kota Kediri dan menceritakan kisah urban.
"Film merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mengenalkan Kota Kediri dan smart branding. Tantangannya, menyatukan karang taruna se-Kota Kediri untuk menggarap satu pekerjaan bersamaan tidak mudah dan belum pernah dilakukan sebelumnya. Pemain-pemain yang kebanyakan baru pertama kali bermain peran di depan kamera juga, menjadi pengalaman menarik dalam proses pembuatan “Peka”," ungkap Harianto.
Baca Juga: Sinden Gaib: Pesan Moral di Balik Kisah Seram
"Kami ingin semua warga Kota Kediri menyaksikan film ini duluan sebelum kami tawarkan ke CGV maupun FFI. Kami akan putar serentak di kelurahan masing-masing," tambahnya.
Film ini sudah selesai produksi. Total membutuhkan waktu 1 bulan, dengan pengambilan gambar selama 8 hari.
"Jika bukan karena pandemi, kemungkinan sudah diputar di kelurahan sesuai rencana awal. Hanya karena pandemi dan melihat perkembangan selanjutnya, pemutaran dilakukan jika sudah kondusif," pungkas Harianto. (uji/ian)
Baca Juga: Tayang Perdana di Mojokerto, Film "Sinden Gaib" Diserbu Penonton
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News