(Abu Janda: foto: ist)
Menurut Kiai As’ad Ali, pernyataan-pernyataan Abu Janda selama ini telah banyak membuat kerusakan di NU. “Kerusakan provokasi yang ditimbulkannya dilingkungan NU selama ini cukup besar. Beberapa pondok pesantren merasa terusik dan bahkan ada yang menjauhi ( mufarakah ) struktur NU misalnya didaerah sekitar Bogor, karena apa yang disampaikan oleh Abu Janda bertolak belakang dengan fikrah an Nahdliyah. Saya mensinyalir ada abu janda - abu janda yg lain yang berpura pura membela NU melalui medsos , tetapi sesungguhnya musang berbulu domba,” kata Kiai As’ad Ali panjang lebar.
Kiai As’ad Ali pun memberikan saran. “Sebagai warga nahdliyin saya menyarankan, “Sudah saatnya PBNU secara resmi bersikap tegas terhadap Abu Janda”. Dia memanfaatkan nama besar NU utk kepentingan pribadi yang kalau dibiarkan akan merusak keutuhan NU,” tegas Kiai As’ad mengakhiri tulisannya.
Seperti ramai diberitakan, Bareskrim Polri memanggil Abu Janda berdasar laporan Medya Rischa tentang dugaan ujaran SARA dan penistaan agama.
Pemanggilan itu terakait dengan cuitan Abu Janda yang menyebut 'Islam arogan' di twitter. Cuitan itu berawal dari twit war Abu Janda dengan Tengku Zulkarnain.
Lewat akun Twitter @ustadztengkuzul, Tengku Zulkanain membahas soal arogansi minoritas terhadap mayoritas di Afrika. Dalam cuitan itu ia menulis tidak boleh ada arogansi, baik dari golongan mayoritas ke minoritas maupun sebaliknya, Ahad (24/1).
lalu terjadi perang pernyataan dengan Abu Janda. Saat twit war itulah Abu Janda sempat menyebut "Islam arogan" yang hingga kini menghebohkan di kalangan umat Islam, terutama di NU dan pesantren.(tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News