BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Peristiwa kebakaran melanda wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Senin dan Selasa awal bulan Februari 2021 ini, tercatat sudah ada tiga rumah warga ludes dilalap si jago merah. Kerugiannya pun mencapai ratusan juta rupiah.
Data diperoleh dari Kantor Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro menyebutkan, peristiwa kebakaran pertama pada Senin (1/2/2021) malam, terjadi di Desa Wadang, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro. Rumah milik Lilik Kurniawati (29) dan Rasiman (50), rata dengan tanah setelah dilalap api pada pukul 19:00 WIB hingga pukul 20:10 WIB.
Baca Juga: Rumah Usaha Laundry di Gedangan Sidoarjo Terbakar, Dua Balita dan Satu Lansia Terjebak
"Penyebab kebakaran diduga dari perapian atau bediang hewan ternak di dapur rumah belakang korban. Saat itu pemilik rumah sedang bepergian," ujar Sukirno, Kepala Dinas Damkar Bojonegoro, Selasa (2/2/2021).
Petugas damkar kewalahan memadamkan kobaran api. Sebab, api terlanjur besar dan membakar seluruh bangunan rumah yang terbuat dari kayu jati dan bambu. Petugas bersama warga hanya berhasil menyelamatkan beberapa barang berharga milik korban.
"Total kerugian dalam kejadian ini mencapai Rp 650 juta lebih. Untuk korban jiwa nihil," jelasnya.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Rumah di Jemur Ngawinan Surabaya Terbakar, Dua Orang Alami Luka
Kebakaran selanjutnya, terjadi di Desa Sambongrejo RT 01 RW 01, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro. Rumah milik Sadiq (60), terbakar pada pukul 06.12 WIB. Petugas damkar yang mendapat laporan sampai di lokasi pukul 07.55 WIB, api sudah berhasil dipadamkan oleh warga, kemudian petugas melaksanakan pendinginan dan penyisiran.
"Kerugian mencapai Rp 70.000.000 meliputi dari 1 rumah ukuran 5x12 meter yang berisi perabotan lemari, uang 1,5 juta, dan perabotan rumah tangga. Kebakaran ini disebabkan tabung elpiji yang meledak akibat terkena api dari tungku tradisional," jelas Sukirno.
Baca Juga: Gudang Bank BTPN Bojonegoro Terbakar, Kerugian Capai Rp60 Juta
Pada kesempatan tersebut, dia pun mengajak masyarakat untuk waspada terhadap peristiwa kebakaran yang dapat terjadi kapan saja.
"Yang paling penting adalah apabila saat keluar rumah diperhatikan apakah kompor elpiji sudah mati atau belum. Perapian hewan ternak sudah mati belum sebelum meninggalkan rumah, karena hal itu berpotensi menyebabkan kebakaran," pesan Sukirno. (nur/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News