TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Kebijakan Pemkab Trenggalek menutup seluruh pasar hewan untuk menekan penyebaran Covid-19 menuai reaksi dari Ketua Komisi I DPRD Trenggalek, Moch. Husni Taher Hamid.
"Kalau saya berpikirnya realistis saja, kalau ditutup secara total itu akhirnya perputaran ekonomi masyarakat di sektor blantik hewan itu bagaimana jalan keluarnya," ungkap Husni ketika dikonfirmasi BANGSAONLINE.com melalui jaringan telepon, Rabu (3/2).
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut RAPBD 2025 Disahkan Jadi Perda
Karena itu, orang nomor satu di DPC Partai Hanura ini menyarankan agar pemkab tidak menutup pasar hewan, melainkan memperketat protokol kesehatan. "Kalau ada orang (saat berada di pasar hewan) tidak memakai masker, ya langsung beri sanksi, jangan dibiarkan," pintanya.
Menurutnya, di masa pandemi ini pemerintah daerah harus hadir dengan memberikan kebijakan solutif kepada masyarakat bawah. Misalnya, ia mengusulkan pemasangan sekat antara penjual dan pembeli dengan tujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di pasar hewan.
Sebab, penutupan pasar hewan memiliki dampak ekonomi cukup besar. "Salah satu contohnya, para peternak sapi dan kambing akan kesulitan melakukan transaksi jual beli. Sekarang begini, orang yang beternak sapi dan akan dia jual, akan disalurkan ke mana?," tanya Husni.
Baca Juga: DPRD Trenggalek Terima Aspirasi Masyarakat Peduli Lingkungan
Kalapun memang dilakukan penutupan secara total, ia meminta Pemkab Trenggalek memberikan subsidi kepada para pelaku sektor peternakan. "Boleh ditutup, tapi beri mereka subsidi," pintanya.
Husni kembali menegaskan, bahwa dirinya tidak setuju dengan kebijakan Pemkab Trenggalek yang menutup pasar hewan sejak 2 Februari hingga batas waktu yang tak ditentukan. "Itu kan sama dengan lockdown," kata Husni.
Husni mengaku mendapat banyak keluhan dari para peternak terkait penutupan pasar hewan. "Mereka itu bertanya pada saya, bagaimana ini pak, sapi saya, mau saya jual ke mana," kata Husni menirukan ucapan mereka.
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut Anggaran Pembangunan Jalan 2025 Bertambah dari 80 Jadi 90 Miliar
Untuk itu, dirinya menyarankan agar Pemkab Trenggalek mengkaji kembali kebijakan penutupan pasar hewan. (man/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News