TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Jalur poros Desa Ngadirenggo, Pogalan, Kabupaten Trenggalek yang memiliki panjang kurang lebih 2 kilometer mengalami kerusakan yang cukup parah. Kerusakan jalan tersebut menurut Kepala Desa Ngadirenggo Mulyanto disebabkan adanya penutupan jalur Ngampon - Bendo.
"Penyebab utama dari kerusakan jalan di Ngadirenggo ini karena kemarin kan jalan Ngampon - Bendo itu ditutup, akhirnya imbasnya ke Ngadirenggo," ungkap Mulyanto ketika ditemui di Balai Desa Ngadirenggo, Jumat (5/2).
Baca Juga: Ketua Komisi III DPRD Trenggalek: Idealnya 1 Tahun Butuh Rp50 M untuk Tangani Kerusakan Jalan
Poros Desa Ngadirenggo merupakan jalur penghubung dengan desa lain. Hampir setiap hari dilalui berbagai jenis kendaraan, bahkan kendaraan berat seperti truk bermuatan pasir dan semen juga melintas di jalur tersebut.
Tingkat kerusakan jalan poros Desa Ngadirenggo ini mencapai 75 persen. Bahkan kondisi drainase yang berada di sepanjang jalur tersebut sudah tidak memiliki fungsi, karena juga mengalami kerusakan.
"Air ketika hujan menggenang, karena drainasenya tertutup," ujar Kades.
Baca Juga: Safari Infrastruktur, Bupati Trenggalek: Pembebasan Lahan Prigi-Munjungan Butuh Dana Rp200 M
Akibat dari kerusakan jalur tersebut, warga Desa Ngadirenggo sering mengeluh pada pemerintah desa. Menurut Mulyanto, upaya yang dilakukan pemerintah desa adalah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah.
"Kami bersama warga ini tetap menunggu untuk diperbaiki, tapi sampai saat ini belum realisasi. Besar harapan kami di tahun 2021 ini bisa terealisasi," harap dia.
Sekedar diketahui, sejak adanya proyek pembangunan berkala jalan Ngampon - Bendo di tahun 2020 yang lalu, jalan poros Desa Ngadirenggo dijadikan sebagai jalur alternatif bagi seluruh kendaraan. (man/ns)
Baca Juga: Bupati Trenggalek Tinjau Pembangunan Jalan di Kecamatan Pule
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News