Berkaca dari pengalaman turun temurun, Suparman bersama petani yang lain telah melakukan antisipasi.
"Tanaman kita lindungi dengan plastik bening yang dikaitkan ke bambu. Sehingga sinar matahari tetap masuk, tetapi debu tidak sampai menempel ke daun," ujar Suparman.
Sebelumnya, erupsi Gunung Raung terjadi sejak 21 Januari 2021. Karena aktivitas vulkanologi yang meningkat, otoritas terkait menaikkan level Gunung Raung dari level I (normal) ke level II (Siaga).
Sempat menurun, aktivitas muntahan abu vulkanik kembali meningkat sejak Minggu (07/02) lalu. Tinggi muntahan abu vulkanik masih di kisaran 4.332 mdpl atau 1.000 meter dari puncak Gunung Raung.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), muntahan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Raung mencapai terpantau hingga 6.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), atau sekitar 2.500 meter dari puncak gunung. (hei/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News