TUBAN, BANGSAONLINE.com - Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendadak popular. Desa yang dipimpin Kepala Desa Gianto itu kini jadi sorotan publik seantero Indonesia.
“Kampung miliarder dadakan,” demikian kalimat yang pantas disematkan bagi desa tersebut.
Baca Juga: BPKPAD Tuban Serahkan Insentif Prestasi Pemungut PBB-P2 untuk Kecamatan Hingga Desa Tercepat
Warga Desa Sumurgeneng yang mata pencahariannya bercocok tanam alias petani itu kini bergelimangan harta. Mereka mendapat ganti rugi lahan untuk pembangunan kilang minyak PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) atau yang biasa dikenal sebagai Grass Root Refinery (GRR) Tuban.
(Iring-iringan mobil truk towing yang membawa mobil baru dan mewah milik warga Desa Sumurgeneng Tuban Jawa Timur)
Baca Juga: Gunakan Barcode Palsu, Polres Jombang Tangkap 3 Orang yang Bakal Timbun 8.000 Liter Solar Bersubsidi
Yang menarik, mereka bukan hanya bahagia, tapi juga euforia. Uang ganti rugi itu langsung dibelanjakan barang-barang mewah. Puluhan warga desa memborong mobil berbagai merk dari hasil penjualan tanah untuk kilang minyak itu. Tak kurang 176 mobil mewah berbagai merk diangkut ke desa tersebut.
Semula 17 mobil baru datang secara bersamaan dan dimuat truk towing dengan pengawalan mobil patroli. Iring-iringan mobil itu langsung menyedot perhatian.
Kepala Desa Sumurgeneng, Gianto mengatakan, total terdapat 840 Kepala Keluarga (KK) di desa yang dipimpinnya. Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 225 warganya yang mendadak menjadi miliarder dan memborong mobil secara serentak setelah mendapat ganti rugi lahan dari Pertamina.
Baca Juga: Warga Lamongan Sambut Positif Penerapan QR Code untuk Pertalite
"Tanah mereka dibeli dengan harga Rp 600 ribu per meter sampai Rp 800 ribu rupiah per meternya, paling banyak ada yang mendapat sebanyak Rp 26 miliar," ujar Gianto di rumahnya, Rabu (17/2).
Menurut Gianto, selain membeli mobil, warga juga membeli tanah lagi sebagai investasi jangka panjang. Selebihnya uang tersebut dipergunakan untuk merenovasi rumahnya.
"Banyak juga yang menggunakan uang itu untuk merehab tempat tinggalnya," imbuh kades muda ini.
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
Dikonfirmasi terpisah, Presiden Direktur PT PRPP, Kadek Ambhara Jaya mengatakan, apa yang dilakukan oleh masyarakat sekitar tersebut merupakan hal yang wajar. Sebab, mereka juga ingin menikmati hasil penjualan tanah untuk beli mobil, beli tanah, dan lain sebagainya.
"Saya berpesan agar masyarakat Desa Sumurgeneng lebih memanfaatkan yang ada. Jangan sampai dihabiskan secara langsung tanpa berinvestasi jangka panjang, bisa juga di buat modal usaha," ucap Kadek.
Sekedar informasi, sebesar Rp 225 triliun telah disiapkan untuk pembangunan kilang minyak PT. Pertamina-Rosneft di Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban. Lahan yang dibutuhkan seluas 841 hektare. Masing-masing 341 hektare milik KLHK, 109 hektare lahan Perhutani, dan 384 hektare milik warga di tiga desa. Yakni Desa Wadung, Desa Sumurgeneng, dan Desa Kaliuntu. (gun/ian)
Baca Juga: SKK Migas Teken Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Amanah dan Melati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News