LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Bupati dan Wakil Bupati Lamongan Terpilih Dr. H. Yuhronur Efendi, M.B.A., dan Drs. K.H. Abdul Rouf, M.Ag., dilantik dan diambil sumpahnya oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (26/2/2021).
Sementara undangan di daerah, Forkopimda Lamongan bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat menyaksikan secara virtual di Pendopo Lokatantra. Acara tersebut terbagi menjadi tiga sesi. Kabupaten Lamongan ada pada sesi ketiga, yakni pada pukul 16.00 WIB bersama dengan Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Gresik, dan Kota Surabaya.
Baca Juga: Pesan Bupati Lamongan di Peringatan Hari Ibu ke-96
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya menjelaskan mengapa acara ini dilaksanakan dalam tiga sesi. "Jadi proses pelantikan ini dimonitor langsung oleh Tim Kemendagri untuk memastikan betul-betul mengikuti protokol kesehatan yang ketat,” ungkap Gubernur Khofifah.
“Alhamdulillah, proses pilkada serentak sudah dilalui dengan berbagai ikhtiar yang luar biasa. Dari yang seharusnya dilaksanakan September mundur menjadi 9 Desember. Banyak kekhawatiran, kehati-hatian, dan kewaspadaan agar tidak menjadi klaster penularan Covid-19. Terima kasih atas kerja keras seluruh jajaran KPU, Bawaslu, relawan, KPPS, dan juga TNI/Polri, sehingga proses ini berjalan lancar, kondusif, dan aman,” sambungnya.
Gubernur mengungkapkan bahwa partisipasi masyarakat pada pilkada serentak di masa pandemi tersebut cukup tinggi, yakni 67,68% melebihi pilkada serentak sebelumnya tahun 2018 yang tidak di masa pandemi yang hanya 66,92%, sehingga menurutnya itu mengartikan begitu kuatnya dukungan masyarakat memberikan amanah dan kepercayaannya kepada kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.
Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan
Gubernur juga menyampaikan pesan Presiden Jokowi, yakni agar kepala daerah dan wakil kepala daerah nantinya bekerja secara cepat dan detail, serta melakukan gas dan rem. “Hari ini kita masih ada pada posisi PPKM mikro, kecepatan kerja harus dilakukan dengan baik tetapi masih harus memperhatikan penyebaran Covid-19. Penularannya sudah melandai, namun masih belum berakhir, jadi harus tahu kapan melakukan gas dan kapan menggunakan rem. Dan April diharapkan sudah take off ekonomi kita karena sebelumnya terkontraksi, sehingga Maret diharapkan melakukan percepatan-percepatan, salah satunya terealisasinya dana desa (DD),” ungkapnya.
“Diharapkan sampai Maret dana desa sudah masuk rekening sebesar 40%, sedangkan untuk desa mandiri sudah masuk 60%. Hal ini penting karena PDRB di Jawa Timur 62% terdiri dari konsumsi rumah tangga. Jadi jika distribusinya naik, maka akan meningkatkan daya beli masyarakat yang pada akhirnya memberikan multiplier effect untuk pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.
Gubernur juga mengingatkan terkait pembuatan RPJMD kabupaten/kota, agar segera disahkan dan harus seiring dengan RPJMN dan RPJMD Provinsi Jawa Timur yang nantinya RPJMD tersebut akan di-breakdown menjadi RKP, RKPD provinsi, dan RKPD kabupaten/kota.
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
“Jadi jika ada revisi-revisi harap disesuaikan agar program-program pemerintah daerah sinergi dengan program pusat dan provinsi,” tukasnya. (qom/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News