BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 19 orang pegawai Dinas Penanaman Modal Tenaga Kerja dan PTSP Kota Blitar mengalami gejala mengarah ke Covid-19. Gejala demam, lemas, hingga hilang penciuman dan perasa dialami tiga hari usai mereka divaksinasi.
Meluruskan hal ini, dinas kesehatan menyebut bahwa gejala yang dialami 19 pegawai ini bukan merupakan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). "Kami luruskan bahwa itu bukan sebagai kasus KIPI," ujar Didik Jumianto, Kabid Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar, Minggu (7/3/2021).
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Dia menjelaskan, dari 19 orang semuanya telah melakukan swab PCR maupun swab antigen. Hasilnya 13 orang dinyatakan positif Covid-19. "Daftar yang diajukan swab PCR ada 19 orang, tapi yang dilakukan swab PCR hanya 18 orang. Karena yang satu tidak hadir, tapi hasil swab antigen juga positif. Jadi ini murni Covid-19, bukan KIPI," jelasnya.
Dia menambahkan, Covid-19 bisa terjadi pada seseorang yang telah divaksin. Karena sebelum divaksin sebenarnya di dalam tubuh sudah ada virus Corona, namun tanpa gejala. "Sehingga ketika pasca divaksin terjadi reaksi di dalam pembentukan antibodi, maka bisa timbul gejala," tegasnya.
Sebelumnya, sebanyak 19 pegawai Dinas Penanaman Modal Tenaga Kerja dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMTK-PTSP) mengalami gejala mengarah ke Covid-19 usai menjalani vaksinasi. Gejala yang dialami di antaranya demam, lemas, hingga hilang penciuman dan perasa.
Baca Juga: Aktivis Antikorupsi Blitar Geruduk 2 Kejari, Desak Usut Aktor Kunci Kasus Rasuah
Kepala DPMTK-PTSP Suharyono menjelaskan, jika mereka menerima vaksin pada Jumat 26 Februari lalu. Kemudian pada Senin 1 Maret gejala mulai muncul. Satu per satu pegawai mengalami gejala demam, lemas, dan hilang pencium serta perasa sampai Kamis (4/3/2021).
"Semua ikut vaksin, yang tidak ikut hanya satu karena pernah positif. Nah setelah itu, pada hari Senin atau tiga hari setelah vaksin muncul gejala. Ada yang demam, lemas, dan hilang pencium serta perasanya. Bahkan, ada yang swab antigen mandiri dan hasilnya positif. Kadi kita minta semua yang bergejala ini untuk swab PCR," ujar Suharyono. (ina/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News