GRESIK, BANGSAONLINE.com - Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Gresik menggelar aksi demo memperingati Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day) di halaman Kantor Pemkab dan DPRD Gresik, Senin (8/3/2021).
Dalam aksinya, mahasiswa membawa sejumlah tuntutan terkait problematika sosial yang dihadapi kaum perempuan saat ini. Sejumlah tuntutan mereka di antaranya, meminta seluruh bentuk diskriminasi dihentikan, sub ordinasi dan tindakan anti demokrasi terhadap kaum perempuan dan seluruh rakyat tertindas, meminta RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) disahkan, hingga penghentian pembahasan UU ketahanan keluarga, dan pencabutan UU 11 Tahun 2020 tentang cipta kerja dan seluruh peraturan turunannya.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Mereka juga meminta tidak ada lagi diskriminasi upah buruh perempuan dan buruh tani, dan pemberian kebebasan berorganisasi dan berserikat keapda kaum perempuan, terutama buruh dan tani perempuan di perdesaan.
Menurut Ketua PC PMII Gresik, Rusnani Hidayati, akar permasalahan yang selama ini terjadi adalah masih banyaknya kasus kekerasan terhadap kaum perempuan. Pihaknya menilai kedudukan dan hak kaum perempuan masih dianggap lebih oleh masyarakat.
"Momentum hari perempuan ini kita menyuarakan hak-hak perempuan yang selama ini belum terpenuhi, apalagi masih banyak kasus diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan masih cukup tinggi,” ujar Rusnani dalam orasinya.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Setelah melakukan orasi selama kurang lebih satu jam di depan pintu gerbang Kantor Bupati Gresik, pendemo akhirnya ditemui oleh Wakil Bupati Gresik Hj. Aminatun Habibah. "Kami mengucapkan terima kasih, dari aspirasi yang disampaikan kami telah menyetujui, dan kami mengapresiasi karena ini bentuk dari kepedulian mahasiswa terhadap kondisi di tengah masyarakat," ujar Wabup Bu Min.
Dalam kesempatan itu, Bu Min juga menandatangani surat pernyataan komitmen dukungan terhadap tuntutan mahasiswa, dan juga memberikan respons seputar tuntutan yang dijadikan sebagai aspirasi pendemo.
Usai ditemui Wakil Bupati Gresik, pendemo kemudian melanjutkan aksinya di Kantor DPRD Gresik untuk kembali menyuarakan tuntutannya. Namun hampir satu jam pendemo melakukan orasi, belum ada anggota DPRD yang menemui mereka. (hud/ian)
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News