SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu menegaskan agar pada tahun 2024 mendatang, jumlah balita stunting di Indonesia tidak lebih dari 14 persen. Artinya, selama 3,5 tahun ke depan harus mampu menurunkan 13,7 persen atau rata-rata 4 persen per tahunnya.
"Untuk mencapai kondisi tersebut dibutuhkan kerja keras, kerja sama, kolaborasi, dan upaya operasional di akar rumput," jelas Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Jawa Timur Sukaryo Teguh Santoso saat membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kemitraan Program Bangga Kencana, di kantor BKKBN setempat, Selasa (9/3/2021) kemarin.
Baca Juga: Kepala Dinkes Jatim Beberkan Upaya Turunkan Stunting
Teguh mengatakan, sebagai upaya pencegahan stunting tersebut, program Bangga Kencana memiliki peran besar melalui program-program teknisnya. Mulai dari GenRe, pengaturan kelahiran atau kehamilan, pembinaan ketahanan keluarga, dan pemberdayaan ekonomi keluarga.
Dalam mendukung percepatan penurunan stunting di Indonesia tahun 2024 sebesar 14 persen, lanjut Teguh, BKKBN melalui program Bangga Kencana memfokuskan pada intervensi hulu yang bertujuan untuk mencegah lahirnya bayi stunting baru.
"Ada lima strategi yang telah disusun dalam penurunan stunting, yaitu mencegah kelahiran bayi berpotensi stunting, pengasuhan 1.000 HPK, memperkuat basis data intervensi dan monitoring stunting, promosi dan pelembagaan keterlibatan masyarakat, dan kemitraan penanganan stunting," ujarnya.
Baca Juga: Terus Turunkan Stunting, Pj Gubernur Adhy Ajak Seluruh Kepala Daerah Intensif Lakukan Intervensi
Terakhir, Mantan Kaper BKKBN Provinsi Jawa Barat itu juga memohon dukungan semua pihak untuk menyukseskan program Pendataan Keluarga (PK) yang dilaksanakan pada 1 April hingga 31 Mei 2021 mendatang. Pendataan Keluarga tersebut rencananya akan menyasar sekitar 12,8 juta keluarga di Jatim.
"Program ini sebagai upaya untuk menyiapkan data dan informasi mikro tentang keluarga yang akan digunakan untuk operasional program Bangga Kencana di lapangan. Kami mohon dukungan Bapak dan Ibu untuk menyukseskan PK 2021," pinta pejabat asal Pekalongan, Jawa Tengah ini.
Dalam rakornis tersebut juga digelar pengukuhan Bunda GenRe serentak di 38 kabupaten/kota oleh Bunda GenRe Provinsi Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak secara virtual.
Baca Juga: Pesan Bupati Lamongan di Puncak Harganas ke-31
Secara simbolis, istri Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak tersebut mengukuhkan secara langsung Ketua TP PKK Kabupaten Bangkalan Zaenab Zuraida Abdul Latif Imron sebagai Bunda GenRe Kabupaten Bangkalan.
Terkait pengukuhan tersebut, Bunda GenRe Jatim Arumi Bachsin yang juga Ketua TP PKK Provinsi Jatim ini mengungkapkan bahwa sebelum ada penobatan Bunda GenRe, BKKBN dan PKK telah memiliki hubungan yang sangat baik di segala jenjang.
"Kami sebagai Ketua TP PKK mendapat tanggung jawab baru yang semakin merekatkan hubungan antara PKK dan BKKBN, karena sasaran kami sama-sama keluarga," ungkap Arumi.
Baca Juga: Harapan Adhy Karyono saat Jawa Timur Jadi Provinsi Pertama Diluncurkannya Aplikasi Population Clock
Turut hadir secara virtual, Panglima Kodam V/Brawijaya yang diwakili Aster Kasdam V/Brawijaya Kolonel Infantri Ahmad Basuki, Pimpinan OPD Pemprov Jatim, Kepala Bakorwil Provinsi Jatim, Pimpinan Organisasi Masyarakat Mitra BKKBN Jatim, Kepala OPD KB Kabupaten/Kota, Ketua TP PKK Kabupaten/Kota, Ketua PC IBI Kabupaten/Kota, serta para Penyuluh KB. (ian/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News