BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com – Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. menegaskan ada empat perkara yang harus dihindari pada saat kita berpuasa bulan Ramadan. “Jika tidak, puasa kita akan sia-sia, hanya dapat lapar dan dahaga,” tegas Kiai Asep Saifuddin Chalim dalam khutbah Jumat di Masjid Agung Baiturrahman Banyuwngi, Jumat (2/4/2021).
Apa saja? “Hindari berbohong. Kita jangan sampai berbohong saat bulan puasa,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur
Baca Juga: Ribuan Warga Padati Mubarok Bersholawat, Paslon 2 Optimis Menang di Ngoro, Mojokerto
Kedua, kata Kiai Asep, umat Islam jangan namimah atau mengadu domba.
“Jangan melakukan namimah, jangan melakukan adu domba saat kita berpuasa pada bulan Ramadan,” katanya. Menurut Kiai Asep, namimah atau adu domba merupakan salah satu dosa besar.
Ketiga, jangan ghibah atau menggunjing orang lain. “Saat puasa Ramadan kita harus banyak melakukan ibadah dan sedekah, jangan malah ghibah,” katanya.
Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto
Keempat, jangan sampai melakukan sumpah palsu. Sebab sumpah palsu meniadakan pahala puasa. “Jika kita bisa menghindari empat perkara itu, insyaallah kita akan dapat banyak hikmah puasa Ramadan,” kata Kiai Asep.
Kiai kaya raya tapi dermawan itu justru mengajak umat Islam menyiapkan jiwa loman dalam memasuki bulan Ramadan. “Nabi Muhammad adalah manusia paling loman (dermawan),” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim dalam khutbahnya. Karena itu itu minta agar masyarakat meneladani sikap dermawan Rasulullah SAW.
Kiai miliarder yang terkenal dermawan itu lalu menunjukkan contoh masyarakat Madinah. Menurut dia, setiap menjelang maghrib pada bulan puasa masyarakat Madinah sangat loman. Semua keluarga di Madinah mengerahkan anak-anaknya yang usia remaja ke halaman Masjid untuk menjemput para jamaah agar mau menikmati hidangan yang mereka sedekahkan.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
“Kita lihat di masjid Nabawi Madinah jika menjelang buka puasa Ramadan. Makanan apa saja ada. Masyarakat berebut orang puasa agar mau memakan takjil yang mereka sedekahkan,” kata Kiai Asep yang sebelum pandemi Covid-19 kerap umroh pada bulan Ramadan.
Selain itu, kata Kiai Asep, pada bulan Ramadan ada malam Lailatul Qadar. “Yang dalam Al-Quran disebut malam lebih baik dari seribu bulan,” kata Kiai Asep. Kita, umat Islam, kata Kiai Asep, harus banyak ibadah pada malam Lailatul Qadar itu.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, Kiai Asep dua hari berada di Banyuwangi untuk memenuhi undangan ceramah di beberapa tempat. Selain khutbah di Masjid Agung Baiturrahman, Kiai Asep juga mengisi ceramah di acara Silaturahim Wali Santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah dan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) di Hotel Tanjung Asri Banyuwangi. Kiai Asep juga menjadi nara sumber di Sarasehan di Pondok Pesantren Al-Atiq Sido Agung Karetan Banyuwangi bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Bahkan di Masjid Agung Baiturrahman Kiai Asep sebelum menjadi Khatib Jumat juga mengisi ceramah di depan para jemaah pada Kamis malam sebelumnya. (mma)
Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News