SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Partai Demokrat (PD) mulai kurang diminati kalangan milenial di Jawa Timur. Hal itu tergambar dari hasil survei lembaga Surabaya Survey Centre (SSC) yang dilakukan dari 5 hingga 25 Maret 2021, yang melibatkan 1.070 responden di 38 kabupaten/kota di Jatim.
Dalam top of mind pilihan milenial, Partai Demokrat hanya berada di peringkat keempat (4,2 persen). Sedangkan posisi puncak diduduki PDIP (22,9 persen), PKB (9,5 persen), dan Gerindra (5,8 persen).
Baca Juga: Dapat Ucapan Selamat dari Kompetitor Pilkada 2024, Khofifah Ucapkan Terima Kasih ke Luluk Hamidah
Bahkan secara elektabilitas partai, dukungan kaum milenial kepada Demokrat juga rendah, berada di peringkat empat dengan angka 6,9 persen. Masih di bawah PDIP (26,7 persen), PKB (16,3 persen), dan Gerindra (9,5 persen).
Ada apa dengan Demokrat? Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Hari Fitrianto berpendapat, Demokrat kurang mendapat tempat di kalangan milenial salah satunya karena Plt. Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Emil Dardak kurang tersosialisasi di kalangan partainya.
"Dengan kata lain, Mas Emil ini jarang banget menggunakan jaket Demokratnya ketika dia berada di ruang-ruang publik," katanya, Rabu (14/4/2021).
Baca Juga: Emil Dardak Ajak Kader Demokrat Sidoarjo Kawal Kemenangan Pilgub dan Pilbup Pilkada 2024
Emil, lanjut Hari, selama ini di hadapan publik masih menjaga posisinya sebagai wakil gubernur ketimbang sebagai Plt. Ketua DPD Partai Demokrat Jatim.
"Mas Emil masih menjaga, ketika dia tampil di ruang publik sebagai wakil gubernur, bukan pimpinan partai politik. Kalau ingin meningkatkan elektabilitas Demokrat, tentunya Mas Emil harus mampu menunjukkan dirinya sebagai ketua partai politik," jelasnya.
Apalagi, nilai Heri, saat ini juga terjadi kebuntuan komunikasi di kalangan milenial dengan Demokrat. “Di Partai Demokrat, masih berlaku mengelola parpol sebatas organisasi tanpa melakukan overlapping interaksi dengan kalangan milenial,” ucapnya.
Baca Juga: Khofifah-Emil Raih Penghargaan dari Duta Besar Inggris
Dengan kondisi semacam ini, kata Heri, maka sudah saatnya Demokrat Jatim harus benar-benar melakukan kinerja untuk menunjukkan bahwa partai ini dipimpin kalangan muda milenial. Termasuk penggunaan media sosial sebagai media yang banyak diakses kalangan milenial, harus benar-benar dimanfaatkan Partai Demokrat merangkul kalangan muda.
“Terpenting, Mas Emil sebagai ketua partai saat ini yang merupakan generasi milenial, harus berani menunjukkan dirinya sebagai nakhoda Partai Demokrat,” pungkas Hari. (mdr/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News