GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui program SIG Mandiri menggelar pelatihan menjahit pakaian wanita dan anak bagi warga di Kabupaten Gresik, serta pelatihan pertanian terpadu di Kabupaten Rembang.
Kegiatan ini sebagai upaya peningkatan produktivitas bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di sekitar wilayah operasional perseroan.
BACA JUGA:
- SIG Catatkan Volume Penjualan 40,62 Juta Ton Tahun 2023, Naik 10 Persen
- SIG Raih Apresiasi P3DN Terbaik dari Kementerian Perindustrian untuk Kedua Kalinya Berturut-turut
- Usai Gabung Rumah BUMN SIG Rembang, Oktavirasa Sukses Pasarkan Fesyen Ramah Lingkungan
- SIG Akselerasi Dekarbonisasi dan Transisi Energi Hijau untuk Pabrik di Tuban
Pelatihan menjahit pakaian wanita dan anak diikuti oleh 16 ibu rumah tangga dan anggota PKK Kelurahan Singosari Kabupaten Gresik.
Dalam pelatihan itu, peserta diberikan teori, demonstrasi, dan praktik menjahit. Selain itu, SIG juga memberikan 16 mesin jahit tipe 23 pola jahitan kepada para peserta.
Sedangkan di Kabupaten Rembang, SIG memberikan pelatihan pertanian terpadu bagi 40 UMKM mitra binaan sektor peternakan. Pelatihan meliputi cara budi daya sapi, domba, ayam, serta pengolahan limbah ternak menjadi bio gas.
General Manager of CSR SIG, Edy Saraya mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud kontribusi nyata SIG bagi masyarakat dalam upaya peningkatan ekonomi, terutama masyarakat sekitar perusahaan.
"Melalui pelatihan ini, SIG berharap para pelaku UMKM dapat meningkatkan kualitas produk, lebih kreatif, serta terus berinovasi demi menjaga kelangsungan usahanya terutama dimasa Pandemi Covid-19," kata Edy Saraya.
Pelatihan ini disambut baik oleh Syamsuddin, salah satu mitra binaan sektor peternakan SIG asal Desa Lodan Kulon, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang. Menurut dia, Rembang memiliki potensi besar dalam hal peternakan, karena didukung oleh potensi alam yang baik. Melalui pelatihan ini, kian mendukung upaya peternak dalam memaksimalkan potensi tersebut.
"Banyak ilmu yang kami dapat, di antaranya bagaimana membuat pakan ternak alternatif, mampu merawat hewan ternak yang baik serta bagaimana mengolah kotoran ternak menjadi kompos yang ternyata dapat menambah penghasilan para peternak. Semoga dengan adanya pelatihan ini kedepan pengelolaan ternak hewan lebih produktif," pungkas Syamsuddin. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News