LUMAJANG, BANGSAONELINE.com - Iring-iringan mobil rombongan Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim bersama truk bantuan kemanusiaan memakan waktu enam jam untuk sampai ke Lumajang. Berangkat dari Kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto sekitar pukul 9 pagi, rombongan Kiai Asep yang dikawal sejumlah polisi itu menyusuri jalan penuh liku di sisi tebing curam namun penuh pemandangan asri terutama ketika memasuki kawasan Kecamatan Tempursari.
Perjalanan ini cukup lama karena lewat jalur Probolinggo. Apalagi ketika memasuki jalan tol Probolinggo, truk yang mengangkut beras dan mie serta sarung tak bisa masuk karena terhalang palang pintu bagian atas.
Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029
Bahkan di daerah Klakah macet total. Untung dikawal patwal sehingga rombongan bisa bergerak meski harus merambat. Bahkan saat memasuki Lumajang, rombongan Kiai Asep dikawal secara estafet dari Polsek ke Polsek sesuai rute yang dilewati. Tak kurang enam Polsek mengawal secara bergantian karena wilayahnya memang berbeda.
“Ini misi kemanusiaan ASC Foundation,” kata Kiai Asep Saifuddin Cahlim kepada BANGSAONLINE.com, dalam perjalanan itu, Senin (19/4/2021). ASC Foundation adalah Asep Saifuddin Chalim Fonudation yang dipimpin Muhammad Al-Barra (Gus Barra), putra tertua Kiai Asep Saifuddin Chalim, yang kini menjabat Wakil Bupati Mojoketo.
“Misi ASC Foundation hanya memberi untuk berbagi, tidak mau menerima sumbangan dari manapun,” kata Gus Barra yang didampingin Muhammad Santoso, salah seorang anggota DPRD Kabupaten Mojokekrto yang mantan ketua tim sukses pemenangan Ikbar pada pilbub Mojokerto.
Baca Juga: Doakan Kelancaran Tugas Khofifah-Emil, Kiai Asep Undang Kiai-Kiai dari Berbagai Daerah Jatim
Ternyata ASC Foundation tidak hanya membantu korban gempa di Lumajang. Pada hari itu juga Tim ASC Foundation menyebar membagi beras, mie, uang, sarung, dan mukena ke beberapa daerah, yaitu Tulungagung, Trenggalek, dan Blitar.
(Gus Barra saat memberikan bantuan kepada para korban g empa di Lumajang, Senin (19/4/2021). foto: mma/ bangsaonline.com)
Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa
Pembagian paket bantuan di Tulungagung, Blitar, dan Trenggalek itu dikoodinir Sururi, Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jatim, dan Sobirin, salah satu pengurus ASC Foundation.
"Hari ini total beras yang kita sumbangkan 6 ton ditambah mie, sarung, mukena dan uang," kata Kiai Asep yang dikenal sebagai kiai miliarder tapi dermawan.
Kiai Asep sendiri bersama Gus Barra dan rombongan berangkat ke Lumajang. “Karena korban di Lumajang paling parah setelah Malang,” kata Kiai Asep. Di Lumajang, korban meninggal mencapai 5 orang. Sedang di Malang korban meninggal sebanyak 8 orang. Pada dua hari sebelumnya, Kiai Asep dan Gus Barra beserta rombongan juga turun ke Malang untuk memberi bantuan.
Baca Juga: Klaim Didukung 37 Cabor, Imam Sunyono Optimis Terpilih Ketua KONI Kabupaten Mojokerto
Tiba di Lumajang, Kiai Asep dan Gus Barra disambut para Banser dan pengurus Pergunu setempat. Banser dan pengurus Pergunu inilah yang terus memandu dan mengawal rombongan Kiai Asep selama di Lumajang.
Kiai Asep dan rombongan langsung diarahkan ke rumah duka keluarga Ahmad Fadholi dan Sriyani, suami-istri yang meninggal akibat tertimpa batu saat terjadi gempa di Kecamatan Tempursari.
Lalu Kiai Asep dan rombonan mengunjungi tempat pengungsian korban gempa di Kaliuling Tempursari. Di tempat pengusian ini Kiai Asep dan rombongan salat Ashar.
Baca Juga: Kunjungi Lokasi Banjir di Tempuran Mojokerto, Gus Barra Bagikan Nasi Bungkus ke Warga
Betempat di bawah tenda yang terletak di SD Negeri 04 Jalan Halimo Kaliuling Tempursari, Kiai Asep memimpin istighatsah dan doa bersama.
Kiai Asep berdoa semoga para korban gempa bisa segera bangkit dan juga tidak terjadi gempa lagi. Kiai Asep juga mengajak para korban gempa untuk mendoakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawanda dan Presiden Jokowi serta Wapres Kiai Ma’ruf Amin.
Baca Juga: Khofifah dan Gus Barra Bagikan Nasi Bungkus kepada Korban Banjir di Mojokerto
Menurut Kiai Asep, Gubernur Khofifah sangat peduli terhadap nasib para korban gempa. Buktinya, para korban gempa yang rumahnya rusak berat mendapat stimulan Rp 50 juta. Yang rusak sedang Rp 25 juta dan rusak ringan Rp 10 juta.
“Semoga ibu Khofifah sukses memimpin Jawa Timur, sehingga Jawa Timur bisa maju, adil dan makmur. Dan Ibu Khofifah kemudian menjadi pemimpinan nasional, menjadi presiden,” kata Kiai Asep.
Spontan para korban gempa dan para relawan yang hadir mengucapkan amin dengan nada tinggi.
Baca Juga: Serap Aspirasi Masyarakat, Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto dari Fraksi PPP Gelar Reses
Sementara Gus Barra saat memberikan sambutan mengatakan bahwa bencana ini adalah ujian dari Allah SWT. Ketua Yayasan Amanatul Ummah yang alumnus Universitas Al-Azhar Mesir itu lalu minta para korban gempa bersabar.
Ia mengutip sebuah hadits yang artinya: Barang siapa yang tidak bersyukur atas nikmatku dan tidak sabar atas ujianku, maka keluarlah dari bumi dan langitku.
Kiai Asep dan rombongan lalu menuju korban gempa di Manggisan Taman Ayu Pronojiwo. Dipusatkan di sebuah musalla, Kiai Asep disambut kepada desa dan para tokoh setempat bersama korban gempa. Kiai Asep dan Gus Barra kembali memberikan sumbangan.
Baca Juga: Gegara Mitos Politik dan Lawan Petahana, Gus Barra-dr Rizal Sempat Diramal Kalah
Sambutan warga, terutama para korban gempa, sangat antusias dan mengharukan. Mereka sangat senang terutama ketika Kiai Asep tidak hanya memberikan sembako dan sarung serta mukena tapi juga uang.
"Maturnuwun-maturnuwun," kata seorang perempuan ketika mendapat pembagian uang dari Gus Barra. (mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News