KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memantau langsung proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) tatap muka sekolah tingkat dasar dan menengah pertama di Kabupaten Kediri.
Pantauan secara langsung tersebut dilakukan guna memastikan KBM telah dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Seperti pantauan yang dilakukan di SMP Negeri Ngadiluwih, Selasa (27/4/2021).
Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing
Dengan didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Sujud Winarko, Mas Bup Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri itu, melakukan pengecekan uji coba pembelajaran tatap muka di SMPN 1 Ngadiluwih, dengan memasuki beberapa kelas.
Ia masuk ke kelas-kelas untuk melihat penataan bangku, pelaksanaan protokol kesehatan, serta mengecek ketersediaan tempat cuci tangan dan hand sanitizer.
Terlihat siswa yang melakukan uji coba pembelajaran sudah mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, juga tersedia peralatan penunjang yang memadai di tempat belajar, sehingga dinilai sudah memenuhi syarat untuk dilaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka.
Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik
"Pemantauan KBM ini dilakukan secara acak dengan mengambil sampelnya, saya juga ingin melihat sejauh mana protokol kesehatan ini dijalankan. Secara umum, pembelajaran tatap muka di Kabupaten Kediri sudah sesuai dengan standar protokol kesehatan. Sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan sudah tersedia di masing-masing sekolah," ujar Mas Bup Dhito, usai meninjau beberapa kelas.
Dalam pelaksanaan KBM tatap muka ini, tiap-tiap kelas hanya diisi 50 persen dari jumlah kapasitas. Jka biasanya dalam satu kelas diisi siswa sekitar 32 murid, dengan penerapan protokol kesehatan ini sementara diisi 16 siswa. Waktu pembelajaran juga dibatasi maksimal 2 jam dengan pembagian 30 menit untuk setiap mata pelajaran.
Diterangkan oleh Mas Bup Dhito, pada pelaksanaan KBM ini pihaknya juga telah meminta pernyataan izin dari setiap wali murid, apakah perlu dilaksanakan atau tetap dilaksanakan secara daring.
Baca Juga: Hingga November 2024, Stok Daging Sapi di Kabupaten Kediri Surplus 2.736,7 Ton
"Kita semua berharap situasi ini bisa kita lalui bersama, termasuk pada kegiatan belajar-mengajar. Supaya keadaan kembali normal dan bisa belajar sepenuhnya bersama-sama," pungkas Mas Bup Dhito. (uji/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News