MOJOKERTO (BangsaOnline) - Sejak dikucurkan kurang lebih sepuluh tahun terakhir, pinjaman lunak tanpa bunga dan agunan yang digelontorkan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mojokerto diklaim telah mendongkrak income per kapita warganya dengan angka cukup signifikan.
Plh. Kadiskoperindag Kota Mojokerto Soemardjono mengungkapkan, naiknya pendapatan warga di kisaran 4 persen per tahun, membuat derajat ekonomi 100 ribu penduduknya terangkat. Karenanya, tahun ini kembali mengucurkan pinjaman modal lunak untuk industri mikro menengah dan koperasi sebesar Rp 3,25 miliar.
Baca Juga: Wali Kota Mojokerto Buka Inkubasi Wirausaha Tas Kanvas Goni
"Kita mengucurkan bantuan pinjaman usaha yang sama dengan tahun lalu untuk mendorong usaha masyarakat. Sehingga bantuan ini kita harapkan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat secara total, " terang Sumardjono, Selasa (24/2).
Tahun ini, Diskoperindag menyalurkan sejumlah bantuan usaha kepada pengusaha mikro, koperasi dan asongan. Pinjaman itu diperuntukkan bagi pelaku industri mikro kecil menengah sebesar Rp 850 juta dengan target 100 orang, Rp 500 juta untuk pengasong dengan target Rp 250 orang.
Selebihnya, pinjaman usaha kecil menengah sebesar Rp 500 juta untuk 80 UKM, pinjaman koperasi berbadan hukum Rp 500 juta yang dibagikan untuk 20 koperasi dan Rp 900 juta untuk 90 pra koperasi.
Baca Juga: Pertajam Jiwa Entrepreneur Sekolah, Diskouperindag Kota Mojokerto Gelar Inkubasi Wirausaha bagi Guru
Penerima kredit lunak yang bersumber dari APBD ini diberi tenggat untuk mengembalikan selama 10 bulan.
"Penerima harus mengangsur selama 10 bulan. Tapi kalau macet, nantinya ada sanksi yakni ke depannya nggak dapat lagi," tegas Sumardjono.
Tidak hanya itu, pihak kelurahan sebagai tim survey dan pengawas lapangan juga akan menyetop, kalau ada pengajuan kredit ke bank dari penerima.
Untuk menghindari kredit salah sasaran, Diskoperindag melibatkan kelurahan dan sejumlah instansi terkait untuk menyalurkan dana bergulir ini.
Meski demikian, upaya ini tidak selalu berjalan mulus.
Mantan Kasatpol PP ini mengakui ada kredit macet meski ia enggan mengungkapkan besaran dana kredit macet. Hanya saja ia meyakinkan bahwa kelayakan usaha dan karakter penerima bantuan kredit menjadi pertimbangan yang utama sebelum kredit disalurkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News