KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Program Inkubasi Wirausaha Kota Mojokerto mulai menyasar sekolah. Puluhan guru prakarya tingkat SMP Negeri se-Kota Mojokerto digembleng secara serius untuk mengikuti program yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskouperindag) Kota Mojokerto.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, tahun ini ada sekitar 29 guru SMPN di Kota Mojokerto yang mengikuti program inkubasi wirausaha pembuatan jajanan tradisional berbahan beras dan jajanan tradisional berbahan non beras.
Baca Juga: Pj Ali Kuncoro dan Ketua DPRD Kota Mojokerto Tinjau Logistik KPU Jelang Pilkada Serentak 2024
"Tak hanya itu, mereka juga kita ikutkan inkubasi pembuatan jamu tradisional. Sebab, sejumlah sekolah SMPN di Kota Mojokerto sudah bisa memanfaatkan lahan sekolahnya untuk ditanami tanaman obat keluarga (toga) dan sayur-sayuran hidroponik serta organik," ujar Ning Ita, sapaan Ika Puspitasari saat mengunjungi SMPN 3 Kota Mojokerto, Selasa (28/9) siang.
Ia mencontohkan, SMPN 3 misalnya, sekolah yang pernah meraih juara nasional sekolah adiwiyata ini sukses membudidayakan tanaman hidroponik sawi dan kangkung serta tanaman herbal berupa jahe merah, serai, serta lengkuas.
"Dari tanaman tersebut, mereka sudah mampu mengolahnya secara mandiri dengan melibatkan para siswa untuk menjadi jamu anti virus yang sangat laku diperjual belikan di pasaran," ujarnya bangga.
Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN
Ning Ita sangat mengapresiasi sekolah yang sejak dini sudah menanamkan jiwa wirausaha kepada peserta didiknya. Karena kemampuan ini sangatlah dibutuhkan sebagai bekal mereka saat lulus sekolah nanti.
"Nah, harapan kita dengan menggandeng guru untuk diikutkan pelatihan inkubasi adalah untuk menajamkan kemampuan mereka agar bisa lebih matang lagi mentransferkan ilmunya ke anak didiknya," tegasnya.
Di inkubasi itu, lanjut Ning Ita, mereka diajari oleh para ahlinya. Selain itu, mereka juga didampingi terus selama enam bulan untuk mempraktikkan ilmunya. Sehingga kemampuannya lebih mumpuni dan nantinya ilmu yang ditransferkan ke anak didiknya juga lebih komplit lagi.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Amin Wachid mengatakan, puluhan guru yang diikutsertakan dalam program inkubasi wirausaha di Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto ini adalah para guru mata pelajaran Prakarya di SMPN Negeri se-Kota Mojokerto.
"Sementara ini masih 29 guru yang kita ikutkan Inkubasi Wirausaha. Ke depan, jumlahnya akan kita tingkatkan lagi, agar jiwa entrepreneur ini dimiliki oleh seluruh guru di Kota Mojokerto," ungkapnya.
Amin menyebut, seluruh SMPN di Kota Mojokerto sudah memiliki inovasi dan branding sendiri-sendiri. Mereka harus bisa berkreasi untuk menciptakan sesuatu yang bisa menonjolkan keunggulan sekolahnya masing-masing.
Baca Juga: Punya Bukit Teletubbies, TPA Randegan Serap Kunjungan Wisata Daerah
"Kalau di SMPN 3 ini kan branding-nya Lingkar Presma, yakni sekolah berwawasan lingkungan, kreatif, mandiri, dan prestasi. Dari branding ini mereka mampu membuat produk olahan jamu antivirus dari tanaman jenis rimpang yang ditanam di lingkungan sekolah," pungkasnya. (ris/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News