KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Polres Kediri Kota melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2021 di mako polres setempat, Rabu (5/5/2021).
Kapolres Kediri Kota, AKBP Eko Prasetyo mengungkapkan Operasi Ketupat Semeru 2021 melibatkan 325 personel gabungan. Untuk menunjang kelancaran Operasi Ketupat Semeru 2021, Polres Kediri Kota telah mendirikan 7 Pos Pengamanan. Rinciannya, ada 5 Pos Pam, 1 Pos Pantau, dan 1 Pos Pelayanan.
Baca Juga: Cegah Judol, Ponsel Anggota Polres Kediri Kota Mendadak Diperiksa
"Ketujuh pos ini menyebar di daerah kerja Polres Kediri Kota. Misalnya di Kawasan Semampir, Tarokan, Alun-alun, Bence, Jalan Dhoho, dan lainnya," kata kapolres usai memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2021.
Secara umum, lanjutnya, di Kota Kediri tidak ada area penyekatan itu. Hal ini karena Kota Kediri tidak bersinggungan langsung dengan akses-akses pintu ke luar masuk tol.
"Kalau yang ada titik penyekatan itu yang ada akses dengan di 7 ruas tol. Nah sementara di Kota Kediri itu, kita ini hanyalah melakukan pengimbangan untuk daerah-daerah seperti Jombang, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Tulungagung," ujar Kapolres.
Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang hadir pada dalam apel tersebut berpesan, agar pada momentum lebaran mendatang masyarakat tidak melakukan tradisi mudik ke kampung halaman. Tujuannya, untuk memutus mata rantai Covid-19, mengingat suasananya sekarang lebih berbahaya dibandingkan awal pandemi Virus Corona.
"Tak hanya itu, jumlah masyarakat yang divaksin juga belum masif di Kota Kediri, karena proses vaksinasi itu sendiri bertahap. Namun di sisi lain, saat ini di Indonesia juga tengah berkembang kasus mutasi baru dari Virus Corona. Jadi kami mengimbau agar warga Kota Kediri tetap bersabar, terus patuhi Prokes Pencegahan Covid-19, dan ingat jangan mudik," kata wali kota.
Wali kota juga menyampaikan terkait sempat munculnya keramaian di sejumlah pusat belanja dan tempat nongkrong, terutama menjelang lebaran 1442 Hijriah. Ia menyadari meningkatnya aktivitas masyarakat mendekati momen besar keagamaan Idul Fitri.
Baca Juga: Kawal Anggota DPR RI, Kabag Ops Polres Kediri Kota Ditantang Duel OTK
"Ya betul, memang kejadian itu ada, dan itu terjadi karena masyarakat sudah jenuh dengan prokes Covid-19. Namun, kita kembali mengingatkan agar mereka harus selalu waspada, dan kami juga telah mengajak pengelola mal dan pelaku usaha, agar ayo sama-sama menjaga komitmen yang dulu pernah disepakati, yakni lakukan pembatasan pengunjung maksimal 50 persen," harap wali kota. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News