PPSDS Minta Disnak Tertibkan Sapi yang Dibawa Keluar Jawa Timur

PPSDS Minta Disnak Tertibkan Sapi yang Dibawa Keluar Jawa Timur Muthowif, S.H., M.H., Ketua PPSDS Jatim. foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Paguyuban Pedagang dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur berharap Dinas Peternakan (Disnak) Jatim mengantisipasi kenaikan harga sapi siap potong, khususnya menghadapi Idul Adha 1442 H. Terkait hal ini, Ketua PPSDS Jatim, Muthowif mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat ke Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.

"Adapun isi surat yang kami kirim ke Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan tembusan ke instansi terkait adalah permohonan penertiban sapi- dan bakalan yang dibawa keluar Jawa Timur," tegas Muthowif, Kamis (6/5/2021).

Baca Juga: Simak Batas Makan Daging Per Hari Sesuai Anjuran Dokter

Muthowif mengungkapkan, pihaknya melihat ada beberapa provinsi yang tidak punya kuota sapi dari Disnak Jawa Timur, namun tetap membeli dan membawa sapi dari Jawa Timur. Sehingga mengakibatkan data jumlah sapi di Jawa Timur menjadi kurang terdata dengan baik.

"Kami melihat pasca Idul Fitri 1442 H, akan terjadi mobilisasi sapi bakalan dan siap potong dari Jawa timur ke Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, bahkan Banjarmasin.

Pria asli Rungkut ini mengatakan, dari hasil pemetaan atau investigasi pihaknya mendapati banyak sapi yang dibawa keluar Jawa Timur tanpa didukung surat-surat atau dokumen yang seharusnya dimiliki oleh orang atau PT dari Dinas Peternakan Jawa Timur.

Baca Juga: Unipra Surabaya Sembelih 2 Sapi dan Seekor Kambing pada Idul Adha 2024

"Kami rasa perlu ada tindakan penertiban sapi-sapi yang dibawa keluar Jawa Timur sejak dini," imbuh dosen sebuah perguruan tinggi swasta di Surabaya itu.

Ia mengingatkan, kebutuhan sapi bakalan dan sapi siap potong menghadapi Idul Adha 1442 H tidak sedikit. Karena itu, pemerintah tidak bisa melakukan intervensi menahan laju harga sapi, karena pemerintah tidak punya sapi untuk memenuhi kebutuhan Idul Adha. Sementara sapi-sapi yang ada milik para peternak.

"Ada perbedaan antara Idul Fitri dengan Idul Adha. Kalau Idul Fitri, pemerintah melalui kementerian atau dinas terkait bisa mengintervensi laju kenaikan harga dengan mendatangkan daging impor. Tetapi jika Idul Adha, pemerintah tidak menahan laju harga sapi," pungkasnya. (mdr/ian)

Baca Juga: Ibu-Ibu Nekat Maling Daging Kurban di Sidoarjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pastikan Harga Stabil Jelang Idul Adha, Wali Kota Mojokerto Sidak Pasar Hewan dan Bahan Pangan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO